ARAHNEWS.COM – Bencana tanah longsor yang berdampak pada lalu lintas umum dan memakan korban jiwa terjadi di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu 16 November 2022.
Peristiwa itu terjadi di jalan poros antara batas Kecamatan Parangloe dan Kecamatan Tinggimoncong.
Menurut hasil kaji cepat sementara, satu orang meninggal dunia dan satu lainnya masih dinyatakan hilang diduga tertimbun longsor.
Petaka itu terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut dan ditambah kondisi tanah yang labil.
Baca Juga:
Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp482 Miliar; Koperasi Unit Desa Delima Sakti Gugat Balik LSM AJPLH
Pada saat yang bersamaan, dua kendaraan jenis minibus dan bak terbuka melintas sehingga terkena material longsoran hingga kedua mobil terseret ke bibir jalan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa bersama tim gabungan segera menuju ke lokasi kejadian untuk kaji cepat, evakuasi korban dan membersihkan material longsoran.
Wilayah Kabupaten Gowa masih berpotensi terjadi hujan hingga Sabtu 19 November 2022, sebagaimana menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Sebagai antisipasi, BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.
Baca Juga:
Menko Airlangga Hartartato Beberkan Sejumlah Langkah untuk Tarik Investor Global Masuk Indonesia
KPK Selidiki Kasus di Kementan Soal Korupsi Penggelembungan Harga Asam untuk Kentalkan Karet
Di samping itu, Pemerintah Daerah agar memastikan kesiapan alat, perangkat dan personel untuk menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem yang menurut BMKG masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
Lebih lanjut, BNPB meminta agar seluruh unsur Forkopimda melakukan upaya perbaikan tata kelola lingkungan sehingga bencana seperti tanah longsor tidak terjadi ke dua kalinya.
Upaya seperti monitoring lereng tebing, khususnya yang berada di sepanjang jalan nasional, jalan penghubung pedesaan dan lereng permukiman padat penduduk agar dilakukan secara berkala.
Rambu-rambu khusus rawan bencana agar dipasang di beberapa titik sebagai informasi kepada masyarakat agar lebih waspada.
Baca Juga:
Usai Diputuskan Hubungan Asmaranya oleh Sang Pacar, Seorang Pria Berikan Reaksi yang Mengejutkan
Khusus bagi masyarakat, apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di lereng tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.
Pastikan memperoleh perkembangan informasi terkait peringatan dini cuaca dari BMKG dan informasi mengenai penanggulangan bencana dari BNPB, BPBD, TNI, Polri dan lintas instansi lainnya.***