ARAHNEWS.COM – Rizqon Halal Syah Aji, salah seorang Pengurus inti LPT-PBNU (Lembaga Pendidikan Tinggi-PBNU), sekaligus sebagai Akademisi yang berpengalaman, lulusan Program Doktor (PhD) dari University Kebangsaan Malaysia, terus berupaya membangun SDM NU menjadi SDM yang profesional dan kompeten.
Kali ini, Rizqon menggandeng salah seorang Komisioner BNSP, Prof. Amilin, yang juga Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan mengundangnya sebagai Narasumber dalam kegiatan Studium General (SG) yang diselenggarakan oleh Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen, Jawa Tengah, bekerjasama dengan BNSP dan LPT-PBNU (28/12/2023).
Kegiatan SG ini dihadiri oleh para pimpinan dan mahasiswa/i Perguruan Tinggi NU (PTNU) se-Indonesia dengan mengangkat tema:
Baca Juga:
Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp482 Miliar; Koperasi Unit Desa Delima Sakti Gugat Balik LSM AJPLH
Menko Airlangga Hartartato Beberkan Sejumlah Langkah untuk Tarik Investor Global Masuk Indonesia
“Membangun Profesionalisme Lulusan PTNU untuk Mengisi Pasar Kerja Global Dengan Bekal Sertifikasi Profesi”, yang dilaksanakan melalui media Zoom Meeting.
Kegiatan SG ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada para pimpinan PTNU dan para mahasiswanya tentang pentingnya memiliki sertifikasi kompetensi profesi dalam rangka menyiapkan persaingan global menuju Indonesia Emas 2045.
Acara SG dibuka oleh Wakil Ketua LPT-PBNU Dr. A. Luthfi Hamidi, M.Ag. Dalam sambutan pembukaannya, Luthfi menyampaikan amanat bahwa “Lulusan PTNU harus bersiap menghadapi persaingan kerja di era global dan harus memenangkan persaingan itu dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045 “.
Lebih lanjut, Rektor IAINU Kebumen Dr. Benny Kurniawan, M.Pd.I memberikan arahan, “untuk mewujudukan cita-cita ini, PTNU perlu menyiapkan bagi calon lulusannya.
Baca Juga:
KPK Selidiki Kasus di Kementan Soal Korupsi Penggelembungan Harga Asam untuk Kentalkan Karet
Dengan menggandeng BNSP, untuk menyiapkan tenaga kerja bersertifikasi kompeten yang direkognisi oleh pasar tenaga kerja, baik di level nasional maupun internasional”, ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Tarbiyah IAINU Kebumen Jawa Tengah, Dr. Umi Arifah, S.Pd.I dalam sambutannya menyatakan, “basis NU ini secara demografi jumlahnya sangat besar dalam komposisi angkatan kerja di Indonesia,”.
Lebih lanjut Umi menyatakan optimismenya, “jika para mahasiswa PTNU disiapkan dengan baik, dibekali dengan keahlian yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja global, dan tersertifikasi BNSP.
Saya sangat opitimis bahwa SDM NU akan memainkan peran kunci dalam membawa Indonesia Emas 2045 untuk memenangkan persaingan global”, ujarnya.
Baca Juga:
Usai Diputuskan Hubungan Asmaranya oleh Sang Pacar, Seorang Pria Berikan Reaksi yang Mengejutkan
Prabowo Subianto dan MBZ Saksikan Pertukaran MoU RI UEA di Bidang Industri hingga Kesehatan
Sebagai narasumber, dalam paparannya, Amilin menyatakan, “di bawah Kepemimpinan Pak Syamsi Hari, BNSP siap bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menyiapkan SDM Indonesia yang profesional dan kompeten, untuk mengisi pasar kerja global dengan menyiapkan program sertifikasi profesi”.
Khusus untuk kalangan perguruan tinggi, “BNSP memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi perguruan tinggi untuk mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Kesatu (LSP-P1) yang berlisensi BNSP”, ujar Amilin.
Kegiatan Studium General ini berjalan lancar dan dinamis, dipandu oleh Moderator, Jauhar Faradis, SHI, MA, CMA, seorang Asesor Kompetensi Berserifikat BNSP, yang juga berprofesi sebagai Dosen, sekaligus menjabat sebagai Manajer Sertifikasi LSP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Para peserta SG terlihat sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan SG ini, yang ditandai dengan banyaknya peserta yang hadir memenuhi ruang zoom meeting dari awal hingga selesainya acara.
Pada sesi tanya jawab, suasana diskusi berjalan begitu hangat, dinamis, dan kondusif, sehingga para peserta mendapat banyak pencerahan ilmu pengetahuan dari narasumber tentang pentingnya sertifikasi kompetensi profesi bagi mahasiswa.
Di akhir sesi paparan Amilin berharap, “setelah selesai kegiatan Studium General ini, perlu ada langkah konkrit dari para pimpinan PTNU untuk menyiapkan dokumen usulan kerjasama kepada BNSP, setelah itu segera bersiap untuk proses mendirikan LSP”, ujarnya.