ARAH NEWS – Pemerintah bersama PT PLN sdg mengujicobakan konversi dari gas elpiji 3 kg menjadi pengguna kompor induksi.
Ada beberapa catatan terkait wacana kebijakan ini:
1. Walaupun konsep kebijakan konversi ke kompor induksi terlihat baik dan _pro poor,_ tetapi kebijakan ini seharusnya bukan hanya berbasis bongkar pasang atas kepanikan pemerintah terhadap melambungnya subsidi gas elpiji 3 kg.
Kasihan masyarakat konsumen, dulu diwajibkan konversi dari kompor minyak tanah ke kompor gas elpiji 3 kg dengan alasan menekan subsidi energi.
Baca Juga:
Analis Memperkirakan Rupiah Melemah di Tengah Kekhawatiran Kebijakan Tarif Trump
Fitur AI Canggih di ASUS ZenBook S 14 OLED (UX5406) Copilot+ PC yang Wajib Anda Ketahui
Bahas Kerja Sama Ekonomi Indonesia – Tiongkok, Airlangga Hartarto Terima Kunjungan Dubes Wang Lutong
Sekarang pemerintah panik karena subsidi gas elpiji 3 kg makin melambung, dan konsumen dijadikan “kelinci percobaan” lagi.
Hal ini menunjukkan pemerintah tidak memunyai roadmap yang jelas terkait subsidi pada energi;
2. Memang, berdasar data empirik, penggunaan kompor induksi bisa lebih efisien karena bisa hemat energi hingga 48 persen.
Tetapi pada akhirnya konsumen bisa menjadi “konsumtif” dalam hal penyerapan energi untuk keperluan rumah tangga.
Baca Juga:
Di Tempat Pembuangan Sampah Kawasn Pancoran, Jaksel Ditemukan Sesosok Jasad Bayi Perempuan
Sapulangit Media Center Gandeng Rilispers.com Pasarkan Publikasi Press Release di 150+ Portal Berita
Karena di dapurnya dipastikan tetap ada dua jenis kompor, yakni kompor gas 3 kg dan kompor induksi.
Bagaimanapun kompor gas masih diperlukan untuk mengantisipasi jika aliran listrik PLN mati/padam.
Bagaimana jadinya jika saat sedang memasak listrik PLN mati jika tidak ada kompor gas elpiji? Jadi, kebijakan ini bisa memicu dobel pengeluaran bagi konsumen;
3. Seharusnya untuk pengendalian subsidi gas elpiji 3 kg, pemerintah punya nyali untuk menjadikan pola distribusi tertutup pd gas elpiji 3 kg, sebagaimana saat awal diberlakukan.
Baca Juga:
Kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah, Indonesia akan Tambah Kuota Impor Beras Sebanyak 1 Juta Ton
Melambungnya subsidi gas elpiji 3 kg, dikarenakan ada inkonsistensi pemerintah di dalam distribusi gas elpiji 3 kg
Karena beraifat terbuka (siapapun boleh membelinya). Inilah yg menjadikan alokasi subsidi gas elpiji 3 kg menjadi makin boncos!
Demikian, sekelumit catatan.
Opini: Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian Yasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Arahnews.com, semoga bermanfaat.