Kelola Kembali Cash Flow Keuangan Bisnis Anda, Jelang Resesi Global pada 2023

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 21 September 2022 - 09:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bank dunia memperkirakan resesi global akan terjadi tahun depan. (Pixabay.com/JamesQube)

Bank dunia memperkirakan resesi global akan terjadi tahun depan. (Pixabay.com/JamesQube)

ARAH NEWS – Kita Perlu Mengelola kembali cash flow keuangan sehingga pos-posnya teratur, tidak boros, dan menyiapkan dana darurat.

Kenapa?

Bank dunia memperkirakan resesi global akan terjadi tahun depan.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kenaikan suku bunga bank-bank sentral secara bersamaan menjadi penyebab terjadinya resesi global.

World Bank atau Bank Dunia mengungkapkan, kenaikan suku bunga oleh bank sentral di seluruh dunia dapat memicu resesi global pada 2023.

Terdapat tiga skenario dari hasil studi Bank Dunia yang bisa menyebabkan resesi ekonomi global terjadi.

Bank Dunia menjelaskan, tiga skenario untuk ekonomi global 2022-2024 dianalisis menggunakan model lintas negara berskala besar.

Skenario baseline pertama, sejalan dengan konsensus perkiraan pertumbuhan dan inflasi baru-baru ini, serta ekspektasi pasar untuk suku bunga kebijakan.

“Menyiratkan bahwa tingkat pengetatan kebijakan moneter yang saat ini tidak cukup untuk mengembalikan inflasi yang rendah secara tepat waktu,” tulis Bank Dunia dalam laporannya bertajuk ‘Is a Global Recession Imminent?’ seperti dikutip Senin 19 September 2022.

Skenario kedua bisa menyebabkan ekonomi global mengalami resesi, yaitu penurunan tajam yang mengasumsikan kenaikan ekspektasi inflasi yang memicu pengetatan kebijakan moneter oleh sejumlah bank sentral di dunia.

Dalam skenario kedua ini, Bank Dunia menjelaskan, ekonomi global masih akan lolos dari resesi pada 2023, namun akan mengalami penurunan tajam tanpa memulihkan inflasi yang rendah.

Skenario terakhir, resesi ekonomi global menurut Bank Dunia adalah adanya kenaikan suku bunga kebijakan akan memicu re-pricing risiko yang tajam di pasar keuangan global.

“Mengakibatkan resesi global pada 2023,” jelas Bank Dunia.

Jika perlambatan global yang sedang berlangsung berubah menjadi resesi, ekonomi global pada akhirnya dapat mengalami kerugian output permanen yang besar dibandingkan dengan tren pra-pandemi.

“Ini akan memiliki konsekuensi yang parah bagi prospek pertumbuhan jangka panjang pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang yang telah terpukul keras oleh resesi global yang disebabkan oleh pandemi pada tahun 2020,” kata Bank Dunia menjelaskan.***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Arahnews.com, semoga bermanfaat.

Berita Terkait

Mentan RI Amran Sulaiman Antar Mentan Palestina Usai Bahas Pangan dan Gaza
Danantara–Rusia Kembangkan Galangan Kapal Hijau untuk Bangkitkan Maritim Nasional
Indonomics.com Diresmikan: Kanal Berita Bisnis yang Menjadi Jembatan Informasi Investor dan Korporasi Indonesia
Misi Rahasia Kejagung di Singapura Ungkap Peran Perusahaan Asing dalam Korupsi Minyak Mentah Pertamina
Tambang Nikel di Surga Laut Raja Ampat Dihentikan: Kontrak Karya PT GAG Nikel Tetap Berlaku
Skandal Kredit Bermasalah Bank BJB: Pengaruh Kredit Macet Sritex Terhadap Tata Kelola Perbankan Nasional
Pemerintah Cetak Rekor Cadangan Beras 4 Juta Ton, Simbol Keberhasilan Program Swasembada Pangan Nasional
Krisis Bahan Bakar Minyak Bengkulu: Antrean Panjang di SPBU dan Harga Melambung

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:19 WIB

Mentan RI Amran Sulaiman Antar Mentan Palestina Usai Bahas Pangan dan Gaza

Sabtu, 21 Juni 2025 - 06:15 WIB

Danantara–Rusia Kembangkan Galangan Kapal Hijau untuk Bangkitkan Maritim Nasional

Kamis, 12 Juni 2025 - 07:10 WIB

Indonomics.com Diresmikan: Kanal Berita Bisnis yang Menjadi Jembatan Informasi Investor dan Korporasi Indonesia

Rabu, 11 Juni 2025 - 15:01 WIB

Misi Rahasia Kejagung di Singapura Ungkap Peran Perusahaan Asing dalam Korupsi Minyak Mentah Pertamina

Rabu, 11 Juni 2025 - 14:26 WIB

Tambang Nikel di Surga Laut Raja Ampat Dihentikan: Kontrak Karya PT GAG Nikel Tetap Berlaku

Berita Terbaru

Sudaryono ditetapkan sebagai Ketua Umum HKTI dalam Munas X di Kementan, 25 Juni 2025, akhiri konflik internal organisasi tani selama lebih dari satu dekade. (Dok. Kementerian Pertanian).

Nasional

Satu Suara untuk Sudaryono: Dualisme HKTI Resmi Berakhir

Kamis, 26 Jun 2025 - 08:10 WIB