Ekonomi Global Sedang Sakit, Jangan Berharap Pembiayaan APBN 2023 akan Baik-Baik Saja

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 17 November 2022 - 07:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. (Dok. Setkab.go.id)

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. (Dok. Setkab.go.id)

ARAHNEWS.COM – Ekonomi global 2023 diprediksi suram dan tidak baik. Hal ini disebabkan faktor lemahnya semangat kerjasama antar negara adi daya.

Ditambah lagi faktor lemahnya permintaan dunia karena kenaikan harga, eskalasi perang Ukraina, memanas perairan Taiwan dan  karena ketidaksepakatan pemimpin global akan pentingnya perdamaian dan kolaborasi.

Melihat fitur ke depan demikian, sebaiknya APBN 2023 tidak perlu memasukan pembiayaan pembangunan yang berasal dari luar negeri.

Seperti global bond, official development assistance funds (ODA), pinjaman luar negeri, IMF dan World Bank Assistance. Karena semua itu tidak akan kondusif.

Indonesia harus mengerem rencana PSN (program strategis nasionalnya) karena kesulitan mencari dana di tahun 2023 dan 2024.

Termasuk pembiayaan IKN sepertinya tidak akan berhasil karena pemilihan waktu pemindahan Ibukota yang tidak tepat.

Dimana situasi dunia sedang memanas dan pasar keuangan tidak mau ambil resiko karena ketegangan timur dan barat.

Antisipasi Tim Ekonomi Belum Jelas

Publik menunggu tindakan kongkrit apa yang akan dilakukan oleh pemerintah menghadapi resesi yang akan datang.

Adapun narasi yang dibangun hanya narasi-narasi yang menegaskan bahwa prediksi resesi 2023 benar-benar akan datang.

Hal ini disampaikan lagi oleh pemerintah, kali ini melalui menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Dalam konferensi pers Capaian investasi triwulan III pada tanggal 10 Nopember 2022 Bahlil menyampaikan bahwa tahun 2023, ekonomi global itu akan gelap.

Dia tidak setuju dengan sebagian orang yang mengatakan (ekonomi) global baik-baik saja. Apalagi, tahun tersebut merupakan tahun politik jelang pemilu serentak di 2024.

Dalam konfrensi tersebut juga Bahlil menyampaikan bahwa ada beberapa negara yang sudah menjadi pasien IMF dan beberapa negara sedang mengantri untuk menjadi pasien IMF.

Tidak ada statement dari Bahlil yang menggambarkan rencana antisipasi yang akan diambil untuk menghadapi resesi global di konfrensi pers tersebut.

Sebelumnya Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menyampaikan tiga strategi yang akan dilakukan pemerintah.

Yaitu meliputi: memperdayakan ekonomi domestik yang sangat besar, pengendalian inflasi, khususnya inflasi pangan melalui gerakan tanam pekarangan, food estate, serta peningkatan produktivitas dan percepatan musim tanam.

Memperlancar distribusi barang dengan bekerjasama antar daerah dan subsidi ongkos angkut, dan perbaikan iklim investasi dengan penerapan online single submission secara penuh di seluruh Indonesia.

Apa yang disampaikan oleh Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan tersebut belum menjawab persoalan yang mendasar baik dalam soal pangan apalagi energi yang sama sekali tidak disinggung.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Khusus tentang pangan, jika melihat data statistik yang menyusun pertumbuhan ekonomi 5,72 persen, terkait pangan khususnya pertanian yang hanya menyumbang 1,65%

Sementara sektor pertanian ini yang paling banyak menyerap tenaga kerja sekitar 29,96 persen dari total 135,61 juta penduduk bekerja.

Dengan melihat angka tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi pangan akan semakin sulit dimasa resesi yang akan datang.

Apalagi kondisi nilai rupiah yang lemah tentunya membuat harga pupuk impor akan semakin mahal saat daya beli petani (khususnya) semakin melemah.

Berikutnya yang disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) pada tanggal 21 Oktober 2022

Prastowo mengatakan bahwa pemerintah sudah antisipasi dengan prediksi yang baik dan diharapkan pemerintah bisa terus menjaga momentum pemulihan ekonomi.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Adapun yang akan dilakukan pemerintah diantaranya adalah reformasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang alokasinya bisa dihemat dan digunakan untuk belanja yang lebih produktif lagi.

Akan fokus pada pembangunan infrastruktur kesehatan dan digital, industry yang direvitaslisasi dan ekonomi hijau, dengan meningkatkan pendapatan negara dan juga spanding better.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Apa yang disampaikan Prastowo bukanlah hal yang baru, karena Presiden Jokowi sendiri sudah pernah menyampaikan hal yang serupa terkait dengan reformasi subsidi BBM yang akan dialihkan untuk hal yang lebih produktif.

Statement ini bukan kabar yang baik bagi publik karena jika BBM mahal maka resesi yang akan datang akan sangat berat untuk dihadapi.

Termasuk statement lainnya yang belum secara jelas seperti apa upaya kongkrit yang akan dikerjakan.

Dari hal-hal tersebut publik melihat bahwa pemerintah belum punya rencana yang komprehensif dan matang untuk menghadapi resesi global yang akan datang.

Hanya rencana-rencana usang yang sering yang disampaikan setiap tahunnya.

Publik butuh kebaruan program yang disusun secara komprehensif dan disampaikan ke publik sehingga membuat publik lebih optimis.

Oleh: Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute. ***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Arahnews.com, semoga bermanfaat.

Berita Terkait

Sektor Keuangan dan Energi Tetap Diminati, Investor Masih Waspada di Tengah Ketidakpastian Pasar
Wamentan Sudaryono Pastikan Daging Sapi dan Kerbau Aman dan Terkendali, Jelang Bulan Suci Ramadhan
Wamentan Sudaryono Sebut Riau Bakal Jadi Percontohan Terbaik Tumpang Sari Jagung dan Cabai di Kebun Sawit
Soal Sertifikat HGB dan HM di Kawasan Pagar Laut, DPR Tegaskan Nusron Wahid agar Batalkan Sertifikat
Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi, Presiden Prabowo Subianto: Kita Menuju Swasembada Energi
Swasta Lebih Efisien, Lebih Pengalaman, Prabowo: Infrastuktur Sebagian Besar Saya Berikan ke Swasta.
Rapat Perdana Satgas Percepatan Hilirisasi Hampir 2 Jam, Program Hilirisasi Harus Picu Pertumbuhan Ekonomi
Dukung Program Pemerintah 3 Juta Rumah, BNI Targetkan KPR Bersubsidi Naik Jadi Rp1,8 Tiliun pada 2025
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 10:55 WIB

Sektor Keuangan dan Energi Tetap Diminati, Investor Masih Waspada di Tengah Ketidakpastian Pasar

Kamis, 6 Februari 2025 - 11:53 WIB

Wamentan Sudaryono Pastikan Daging Sapi dan Kerbau Aman dan Terkendali, Jelang Bulan Suci Ramadhan

Sabtu, 25 Januari 2025 - 09:13 WIB

Soal Sertifikat HGB dan HM di Kawasan Pagar Laut, DPR Tegaskan Nusron Wahid agar Batalkan Sertifikat

Selasa, 21 Januari 2025 - 07:37 WIB

Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi, Presiden Prabowo Subianto: Kita Menuju Swasembada Energi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:27 WIB

Swasta Lebih Efisien, Lebih Pengalaman, Prabowo: Infrastuktur Sebagian Besar Saya Berikan ke Swasta.

Sabtu, 18 Januari 2025 - 12:02 WIB

Rapat Perdana Satgas Percepatan Hilirisasi Hampir 2 Jam, Program Hilirisasi Harus Picu Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 15 Januari 2025 - 16:46 WIB

Dukung Program Pemerintah 3 Juta Rumah, BNI Targetkan KPR Bersubsidi Naik Jadi Rp1,8 Tiliun pada 2025

Rabu, 15 Januari 2025 - 16:02 WIB

BTN Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah di Rapat Terbatas Bersama Presiden Prabowo Subianto

Berita Terbaru