Darurat Covid-19, Pemerintah Perlu Segera Terbitkan Ijin untuk Vaksin Nusantara

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 11 Juli 2022 - 13:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Perlu Cepat Terbitkan Izin Vaksin Nusantara. (Pexels.com/CDC)

Pemerintah Perlu Cepat Terbitkan Izin Vaksin Nusantara. (Pexels.com/CDC)

ARAH NEWS – Darurat, Pemerintah Perlu Cepat Terbitkan Izin Vaksin Nusantara

Positivity rate atau persentase kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta terus menanjak.

Berdasarkan data terbaru, persentase kasus positif di ibu kota sepekan terakhir di angka 12 persen. Sementara, persentase kasus positif secara total 11,5 persen.

Angka ini jauh dari standar organisasi kesehatan dunia (WHO) yang menetapkan persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, total penerima dosis pertama saat ini 12.567.757 orang (124,6 persen). Lebih rinci, 70,6 persen merupakan warga dengan KTP DKI dan 29,4 persen warga KTP non DKI.

Total penerima dua dosis mencapai 10.736.966 orang (106,5 persen). Sebanyak 73,9 persen merupakan warga KTP DKI dan 26,1 persen warga KTP non DKI.

Data sementara penerima vaksinasi booster (dosis ketiga) sampai saat ini sebanyak 4.111.754 orang.

Jika melihat data itu, terlihat penurunan jumlah orang yang bersedia menerima vaksin konvesional. Tentu menarik untuk mencari penyebab masyarakat tidak lagi antusias mengikuti program vaksinasi pemerintah.

Bisa jadi itu terkait jaminan vaksin halal, atau mungkin masyarakat sudah bersikap masa bodoh. Tambahan lagi, ada anggapan bahwa vaksinasi hanya permainan mafia.

Pengamat ekonomi dan politik, Ichsanuddin Noorsy, pernah menyatakan, kekuatan bisnis dan mafia vaksin menyebabkan pemerintah terutama Kementerian Kesehatan mengabaikan putusan Mahkamah Agung (MA) tentang jaminan ketersediaan dan pemberian vaksin halal di Indonesia.

“Kalau kategorinya mafia, saya lihat ada semacam relasi dan hubungan antara oligarki di bidang bisnis dengan oligarki politik. Jadi semua berkaitan tentang kekuatan bisnis (vaksin), tidak ada yang tidak berkaitan dengan kekuatan bisnis,” ungkapnya saat dihubungi awak media, Kamis (12/5/2022).

Ironisnya, di sisi lain pemerintah kurang antusias mendukung pengembangan vaksin karya anak bangsa yang penelitiannya dipimpin Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto.

Vaksin yang dinamakan Nusantara itu sudah terbukti lebih manjur mengatasi Covid-19. Selain itu, bersih dari dari kepentingan bisnis maupun oligarki politik.

Ada fakta yang belum diketahui umum bahwa Vaksin Nusantara telah menarik perhatian negara-negara asing. Bahkan ada negara tetangga yang menyediakan anggaran sekitar Rp3,4 triliun demi mendapatkan kepemilikan hak Vaksin Nusantara hasil penelitian dr. Terawan.

Penawaran asing itu ditolak oleh sang mantan Menteri Kesehatan karena ia lebih mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia.

Selain itu, metode sel dendritik yang menjadi basis pembuatan Vaksin Nusantara sudah digunakan Prancis dan Kanada sebagai pengobatan HIV/AIDS dan Malaria.

Vaksin Nusantara pun sudah masuk dalam jurnal internasional ClinicalTrial.gov yang diadopsi oleh WHO.

“Vaksin Nusantara sudah masuk di ClinicalTrials.gov yang diadopsi oleh WHO. Di sana sudah terpampang uji klinis satu dan uji klinis dua. Dan kalau BPOM katakan belum uji klinis, saya diam saja, tidak pernah saya bantah. Tapi bukalah ClinicalTrials.gov, akan ada di situ. Artinya sudah dilakukan uji klinis di Indonesia oleh saya,” terang Terawan, saat wawancara ekslusif dengan Rosiana Silalahi dari KompasTV, Kamis malam (7/7/2022).

Pengakuan Terawan di acara Kompas TV telah membuat polemik Vaksin Nusantara makin terang benderang. Masyarakat makin yakin dan ingin mendapatkan Vaksin Nusantara yang terbukti tidak menimbulkan efek samping, bahkan membuat tubuh lebih sehat seperti diakui sejumlah warga yang telah menjadi relawan Vaksin Nusantara.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Sayangnya, hak rakyat menerima Vaksin Nusantara sampai saat ini masih terkendala regulasi pemerintah yang dikendalikan kepentingan bisnis mafia vaksin.

Presiden Joko Widodo perlu segera turun tangan dan melakukan intervensi agar Vaksin Nusantara secepatnya memiliki izin edar sehingga dapat dipakai sebagai vaksin penguat alias booster.

Vaksin Nusantara akan membantu negeri yang kita cintai segera bebas dari wabah Covid-19 dan ketergantungan vaksin buatan luar negeri.

Masyarakat Sehat, Negara Kuat

Oleh : Dar Edi Yoga, Praktisi Media/Pendiri Beranda Ruang Diskusi***

Berita Terkait

Publikasi Press Release di Portal Pers Daerah dari Pulau Sumatera Hingga Papua Dapat Dilayani oleh Rilispers.com
Lisensi dari BNSP, Badiklat Kejaksaan RI Kini Bertransformasi Menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi Resmi
Soal Jumlah Penumpang Jet Pribadi yang Digunakan ke AS, Pihak Kaesang Pangarep Bantah Keterangan KPK
Beberapa Bangunan Rusak, Gempabumi dengan Kekuatan M 5.0 Guncang Bandung Raya Timbulkan Kepanikan
KPK Merasa Kesulitan untuk Bertemu dengan Presiden Jokowi, Begini Tanggapan Pihak Istana Presiden
Forum LSP Politeknik Indonesia Concern Terhadap Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi Vokasi
Mantan Wali Kota Alice Guo Ditangkap di Kawasan Tangerang, Buronan Otoritas Pemerintah Filipina
Sekjen PSI Raja Juli Antoni Beri Penjelasan Soal Kabar Kaesang Pangarep Tak Diketahui Keberadaanya
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 1 Oktober 2024 - 09:50 WIB

Lisensi dari BNSP, Badiklat Kejaksaan RI Kini Bertransformasi Menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi Resmi

Kamis, 19 September 2024 - 10:46 WIB

Soal Jumlah Penumpang Jet Pribadi yang Digunakan ke AS, Pihak Kaesang Pangarep Bantah Keterangan KPK

Rabu, 18 September 2024 - 15:13 WIB

Beberapa Bangunan Rusak, Gempabumi dengan Kekuatan M 5.0 Guncang Bandung Raya Timbulkan Kepanikan

Selasa, 17 September 2024 - 08:08 WIB

KPK Merasa Kesulitan untuk Bertemu dengan Presiden Jokowi, Begini Tanggapan Pihak Istana Presiden

Jumat, 6 September 2024 - 15:53 WIB

Forum LSP Politeknik Indonesia Concern Terhadap Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi Vokasi

Kamis, 5 September 2024 - 15:25 WIB

Mantan Wali Kota Alice Guo Ditangkap di Kawasan Tangerang, Buronan Otoritas Pemerintah Filipina

Kamis, 5 September 2024 - 11:10 WIB

Sekjen PSI Raja Juli Antoni Beri Penjelasan Soal Kabar Kaesang Pangarep Tak Diketahui Keberadaanya

Kamis, 5 September 2024 - 08:17 WIB

Termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi, Eksponen Aktivis 98 Sebut Kaesang Pangarep Rugikan 2 Pihak

Berita Terbaru