ARAHNEWS.COM – Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya terus mendorong penegakan hukum terhadap seluruh rakyat Indonesia terutama kaum perempuan.
Calon presiden nomor urut 02 tersebut mengatakan hal tersebut dalam debat terakhir calon presiden 2024 yang digelar di JCC, Minggu 4 Februari 2024 malam.
“Harus tegakkan hukum sekeras-kerasnya dan itu sudah aksiomatis.”
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tanpa kita berpikir panjang, memang itu kita harus lindungi seluruh rakyat kita apalagi kaum perempuan,” tegas Prabowo.
Terlebih, lanjut Praboo, kaum perempuan menjadi kerap menjadi objek penindasan, eksploitasi, human trafficking dan sebagainya.
Untuk itu, dirinya bersama Gibran Rakabuming Raka terus berupaya dalam hal penegakan hukum untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan.
Baca artikel lainnya di sini : Prabowo Subianto: Jangan Internet Gratis Dianggap Lebih Penting dari Makan Siang Gratis untuk Siswa
Baca Juga:
Hubungan Ekonomi RI‑Saudi Menguat via Lawatan Prabowo Fokus Energi dan Infrastruktur
Iran Tak Aman, Pemerintah Evakuasi WNI: “Kami Bergerak Lewat Jalur Darat”
Dengan memberikan bantuan kepada lembaga pemerintah atau lembaga non pemerintah.
Prabowo juga mengatakan, dirinya benar-benar mendorong penegakan hukum yang sekuat-kuatnya.
Lihat juga konten video, di sini: Sekolahkan 10.000 Calon Dokter dan Tingkatkan Fakultas Kedokteran, Cara PrabowoAtasi Kekurangan 140.000 Dokter
“Dan bantuan kepada lembaga-lembaga, event non pemerintah, NGO yang bergerak di bidang perempuan,” tambahnya.
Baca Juga:
‘Gue Bunuh Adek Lo!’: Anak Ancam Ibu Pakai Pisau Usai Tolak Motor
Danantara–Rusia Kembangkan Galangan Kapal Hijau untuk Bangkitkan Maritim Nasional
“Jadi saya sangat mendorong hukum yang sekuat-kuatnya dan bantuan kepada lembaga-lembaga non pemerintah.”
“NGO-NGO yang bergerak di bidang perlindungan perempuan,” kata Prabowo.
“Saya sendiri aktif menyelamatkan kaum perempuan yang bekerja di luar negeri dari tindakan-tindakan kekerasan seperti itu,” lanjutnya.
Seperti diketahui, Prabowo sempat membantu salah satu pekerja migran di Malaysia, Wilfrida Soik, pada 2015 silam.
Saat itu, Prabowo mengakui dirinya diberi informasi mengenai kasus Wilfrida dari seorang aktivis.
Informasi itu kemudian ditindaklanjuti oleh Prabowo untuk membantu upaya penyelamatan Wilfrida.
Baca Juga:
Singapura Tolak Penangguhan Paulus Tannos, KPK Apresiasi Putusan
Jasa Siaran Pers Persriliscom Melayani Publikasi ke Lebih dari 150 Media Online Berbagai Segmentasi
“Saya pernah punya pengalaman, diberitahu oleh seorang aktivis perempuan tentang seorang pekerja perempuan di Malaysia yang 2 minggu lagi mau digantung.”
“Kalau tidak ada berita dari aktivis ini, kita tidak akan bisa bantu dan intervensi,” kata dia.
Upaya Prabowo pada akhirnya membuahkan hasil. Wilfrida berhasil bebas dari hukuman mati dan dipulangkan ke Indonesia.***
Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita nasional 24jamnews.com
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Lingkarnews.com dan Kongsinews.com