SoftBank Batal Masuk Proyek IKN Nusantara:  Mau Menang Sendiri atau Tak Layak Investasi?

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 16 Desember 2022 - 20:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masayoshi Son, Pendiri dan CEO SoftBank Group Corp, sebuah konglomerasi multinasional dari Jepang. (Dok.Jàpantimes.co.ip)

Masayoshi Son, Pendiri dan CEO SoftBank Group Corp, sebuah konglomerasi multinasional dari Jepang. (Dok.Jàpantimes.co.ip)

ARAHNEWS.COM – Statement Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM Bahlil Lahadalia terkait mundurnya SoftBank dalam proyek IKN tidak etis dan belum tentu juga kebenarannya.

Bahlil dalam rapat dengan Komisi VI DPR Rabu 14 Desember  mengatakan bahwa SoftBank mundur dari proyek IKN karena ingin untung sendiri.

Baca kontennya di sini: Softbank Group Batal Berinvestasi di Proyek Ibu Kota Negara Nusantara, Ini Alasan Pemerintah

Pernyataan ini tentu saja tidak etis diucapkan seorang Menteri Investasi terhadap perusahaan global seperti SoftBank.

SoftBank yang merupakan perusahaan Multi National Company tentu saja memiliki perhitungan yang cermat dalam melakukan investasi.

Pernyataan Bahlil yang mengatakan bahwa SoftBank hanya mencari untung sendiri tentu saja memberi kesan yang kurang baik terhadap SoftBank.

Padahal seperti sama sama kita ketahui bahwa proyek IKN ini dari dalam negeri sendiri mendapatkan banyak penolakan

Apalagi bagi investor yang akan menggelontorkan uangnya tentu saja harus berhitung secara cermat.

Dalam situasi dunia yang semakin tidak menentu terutama pasca terjadi wabah covid 19 dan perang berkepanjangan Rusia – Ukraina berdampak pada situasi global yang semakin tidak menentu, terjadi resesi dan stagflasi.

Hal ini tentunya situasi yang tidak aman untuk berinvestasi pada project  infrastruktur dengan dana yang besar.

Seperti kita ketahui proyek IKN sedari awal sudah ditentang oleh banyak pihak.

Bahkan banyak pihak yang menggugat perihal IKN ini ke Mahkamah Konstitusi tetapi selalu ditolak gugatan masyarakat oleh MK.

Para penggugat dari masyarakat sipil  terhadap proyek IKN ini adalah mengganggap projek ini tidak jelas darimana sumber pendanaannya

Dari APBN tentu saja tidak akan mampu membiayai IKN.

Pemerintah sendiri belum memiliki skema yang jelas terkait pendanaan projek IKN ini.

Sehingga tentu saja adalah hal yang beralasan jika SoftBank akhirnya hengkang dari project IKN yang tidak jelas tersebut.

Dan justru menjadi hal yang aneh pernyataan Bahlil yang menyebut SoftBank mau untung sendiri.

Pernyataan Bahlil di depan parlemen ini tentu saja tidak etis disampaikan seorang menteri investasi dan penanaman modal.

Karena nantinya investor investor yang akan menanamkan dananya ke Indonesia akan menjadi berfikir ulang.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Karena mereka juga akan disebut Bahlil egois dan ingin untung sendiri jika kemudian mereka tidak jadi berinvestasi.

Sebagai sebuah bank SoftBank dalam melakukan aktifitas nya berinvestasi di awal pasti akan melakukan studi kelayakan terlebih dahulu terhadap suatu project.

Apakah suatu project tersebut akan mendapatkan keuntungan di  masa yang akan datang atau justru project tersebut berpotensi rugi bahkan bermasalah.

SoftBank tentunya dalam mengambil keputusan harus prudent dan berhati hati akan uangnya yang akan diinvestasikan.

Dan yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah apakah memang benar mundur nya SoftBank karena ingin untung sendiri.

Atau justru proyek IKN ini sebetulnya merupakan project yang tidak visible dan tidak menguntungkan bagi investor hingga akhirnya SoftBank hengkang.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Oleh : Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute.***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Arahnews.com, semoga bermanfaat.

Berita Terkait

Menko Airlangga Hartartato Beberkan Sejumlah Langkah untuk Tarik Investor Global Masuk Indonesia
Ini Dia, Dampak Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 Persen ke 12 Persen Terhadap Kita-kita
SKKNI Pasar Modal Jadi Landasan Universitas Baiturrahmah Mencetak Generasi Muda Siap Berdaya Saing
Analis Memperkirakan Rupiah Melemah di Tengah Kekhawatiran Kebijakan Tarif Trump
Bahas Kerja Sama Ekonomi Indonesia – Tiongkok, Airlangga Hartarto Terima Kunjungan Dubes Wang Lutong
Sapulangit Media Center Gandeng Rilispers.com Pasarkan Publikasi Press Release di 150+ Portal Berita
Peluang Besar untuk Tarik Investasi, Anindya Bakrie Ikut Lawatan Presiden Prabowo Subianto ke Luar Neger
Kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah, Indonesia akan Tambah Kuota Impor Beras Sebanyak 1 Juta Ton
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:26 WIB

Menko Airlangga Hartartato Beberkan Sejumlah Langkah untuk Tarik Investor Global Masuk Indonesia

Minggu, 17 November 2024 - 06:33 WIB

SKKNI Pasar Modal Jadi Landasan Universitas Baiturrahmah Mencetak Generasi Muda Siap Berdaya Saing

Selasa, 12 November 2024 - 10:07 WIB

Analis Memperkirakan Rupiah Melemah di Tengah Kekhawatiran Kebijakan Tarif Trump

Kamis, 7 November 2024 - 08:40 WIB

Bahas Kerja Sama Ekonomi Indonesia – Tiongkok, Airlangga Hartarto Terima Kunjungan Dubes Wang Lutong

Senin, 4 November 2024 - 16:38 WIB

Sapulangit Media Center Gandeng Rilispers.com Pasarkan Publikasi Press Release di 150+ Portal Berita

Senin, 4 November 2024 - 15:10 WIB

Peluang Besar untuk Tarik Investasi, Anindya Bakrie Ikut Lawatan Presiden Prabowo Subianto ke Luar Neger

Rabu, 30 Oktober 2024 - 10:59 WIB

Kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah, Indonesia akan Tambah Kuota Impor Beras Sebanyak 1 Juta Ton

Selasa, 29 Oktober 2024 - 15:49 WIB

Dukung Target Pertumbuhan Ekomomi, Ekbis Media Luncurkan Media Online Ekonomi dan Bisnis Prospektif.com

Berita Terbaru