ARAHNEWS.COM – Kejadian memilukan terjadi pada pengerjaan Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung yaitu terjadi kecelakaan kerja pada hari Minggu (18/12/2022) sore.
Kejadian tersebut menewaskan 2 orang tenaga kerja WNA China dan 4 orang mengalami luka-luka.
Berdasarkan informasi awal, dua korban meninggal dunia merupakan laki-laki bernama Chang Shin Shang (40 tahun) dan Chang Shin Yung (36 tahun).
Empat korban luka-luka berjenis kelamin laki-laki.
Baca Juga:
John Legend Siap Menghibur Penggemar di Sentul: Harga Tiket dari Rp900 Ribu dan Semua Detail Penting
Mantan Wali Kota Alice Guo Ditangkap di Kawasan Tangerang, Buronan Otoritas Pemerintah Filipina
Tiga di antaranya teridentifikasi sebagai Wang Jiji, Jie Thencang, dan Chao Qianyo.
Sedangkan seorang lainnya belum diketahui identitasnya sampai Senin siang.
Penyidik Polda Jawa Barat juga telah memeriksa 18 saksi yang dimintai keterangan perihal peristiwa tersebut.
Polisi bersama kementerian dan lembaga yang berwenang telah melakukan pengecekan untuk mengetahui penyebab kecelakaan, termasuk melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan ahli lain.
Baca Juga:
Sekjen PSI Raja Juli Antoni Beri Penjelasan Soal Kabar Kaesang Pangarep Tak Diketahui Keberadaanya
Termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi, Eksponen Aktivis 98 Sebut Kaesang Pangarep Rugikan 2 Pihak
Adapun kecelakaan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung terjadi sekitar pukul 16.00 WIB saat sedang pemasangan rel.
Lokomotif kereta cepat melaju kencang dari wilayah Kicau Bojong Koneng.
Setibanya di lokasi kejadian, di Kampung Cempaka Mekar, kereta itu lepas dari ujung rel yang sedang dipasang dan terjadi tabrakan dengan kereta teknis.
Kejadian tersebut membuat publik prihatin atas kejadian kecelakaan tersebut.
Baca Juga:
Wawancara Presiden Jokowi Dituding Merupakan Gimmick atau Settingan, Pihak Istana Beri Tanggapan
Pasalnya pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung kerjasama pemerintah Indonesia dengan China ini dari awal banyak ditentang pembangunannya oleh berbagai pihak.
Pembangunan ini dikatakan banyak tokoh tidak perlu bahkan akan membebani keuangan negara.
Dan betul saja kerjasama yang awalnya dikatakan tidak menggunakan anggaran negara ini melainkan swasta Indonesia dan China
Namun ditengah jalan kemudian pembangunan kereta api cepat ini menggunakan anggaran negara yang disetujui presiden Jokowi.
Dan ketika KTT G20 di Bali yang lalu, presiden China Xi Jin Ping bersama presiden Jokowi meresmikan Kereta Api Cepat ini melalui virtual dari Bali.
Penolakan berbagai pihak seperti ekonom Faisal Basri, Mantan MenKo Perekonomian Rizal Ramli dan Mantan Sekretaris BUMN Said Didu terkait pembangunan Kereta Api Cepat ini bahwa project ini tidak menguntungkan bagi Bangsa Indonesia.
Sementara yang menjadi pekerja dari project ini banyak berasal dari China.
Dan nantinya Bangsa Indonesia akan ditagih oleh China terhadap project ini sementara proyek ini dikatakan akan sangat sulit untung.
Lalu darimana untuk membayar pinjaman dari pembangunan project ini. Hal ini tentunya yang sangat dikhawatirkan oleh banyak pihak.
Dan dengan kejadian kecelakaan ini menjadi momentum untuk meninjau ulang proyek ini.
Karena belum apa apa proyek ini sudah memakan korban. Bila perlu proyek ini mesti dibatalkan karena dari berbagai dimensi proyek ini memang tidak layak.
Oleh: Achmad Nur Hidayat Pakar Kebijakan Publik Narasi Institut.***