ARAH NEWS – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia RI Perwakilan Sulawesi Tengah menyarankan Polri melakukan langkah pemulihan setelah penumpasan kelompok sipil bersenjata yang mengatasnamakan Mujahidin Indonesia Timur di Poso
Ketua Komnas HAM RI Perwakilan Sulteng Dedi Askari mengatakan, operasi Madago Raya masih perlu namun dengan skema berbeda.
Operasi ini lebih menitikberatkan kerja-kerja pemulihan di berbagai sektor.
Perwakilan Sulteng Dedi Askari menjelaskan, pemulihan merupakan bagian penting, seperti pemulihan mental masyarakat, termasuk mereka yang merupakan simpatisan kelompok tersebut.
Baca Juga:
CSA Index Oktober Tembus 76,09: Pelaku Pasar Optimis Pemerintahan Baru Akan Dorong Pertumbuhan IHSG
Sekaligus melakukan pencegahan dengan melibatkan pemerintah, pemangku kepentingan, lembaga nonpemerintahan, hingga tokoh-tokoh agama.
“Upaya-upaya penanggulangan seperti ini perlu lebih masif untuk menata kehidupan yang lebih baik dengan mengedepankan toleransi sebagai wujud perdamaian,” ujarnya, pada Senin 3 Oktober 2022
Menurutnya, cara seperti itu dinilai sangat efektif cegah tumbuhnya kelompok-kelompok separatis yang baru, paham-paham kekerasan, dan intoleransi.
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan Satgas Madago Raya, kata dia, adalah intervensi pemberdayaan pada sektor ekonomi supaya produktivitas masyarakat yang sempat terdampak aksi teror oleh kelompok tertentu lebih stabil dan meningkat.
Baca Juga:
Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi
Rencana Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto Ditanggapi Presiden Jokowi
“Sektor pertanian dan perkebunan, misalnya, kementerian terkait memiliki banyak program unggulan. Dari situ dapat dikolaborasikan dengan pemda maupun Polri itu sendiri. Langkah ini sangat positif dalam memberikan penguatan kepada masyarakat,” terangnya.
Perwakilan Sulteng Dedi Askari menyebutkan, pemberdayaan melalui kegiatan pertanian, perkebunan, serta usaha mikro, kecil, dan Menengah (UMKM) melalui dorongan modal usaha maupun menggandeng instansi lintas sektoral.
Baik pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat lewat kementerian dan lembaga terkait.
Komnas HAM Sulteng mengapresiasi keberhasilan TNI/Polri yang tergabung dalam satgas dalam menumpas kelompok teror mengatasnamakan MIT.
Baca Juga:
Meski begitu, bukan berarti dengan tertumpasnya DPO Poso secara otomatis perkara ini selesai.
“Perlu disiapkan formula yang tepat sehingga tidak ada lagi ketakutan yang hantui masyarakat pada daerah-daerah yang dianggap rawan,” pungkasnya.***
Partai Soidaritas Indonesia Dukung Ganjar Pranowo untuk Calon Presiden RI 2024