ARAHNEWS.COM – Seorang aktivis keagamaan yang masih berusia muda, yakni Muhammad Karim menjadi sorotan di kalangan anak-anak muda.
Laki-laki kelahiran Deli Serdang, 9 Juli 1998 yang juga akrab disapa Ustad Muhammad Karim tersebut, diketahui aktif di berbagai komunitas dan kegiatan keagamaan yang mengajak anak-anak muda untuk ikut berdakwah dan mengikuti pengajian dengan cara yang menyenangkan.
Menjadi santri selama 6 tahun di Pondok Pesantren Mawaridussalam sejak 2012 hingga 2018, membuat Muhammad Karim sadar pentingnya mencari bekal amal jariyah dan ikut andil saling membantu sesama serta mendalami ilmu keagamaan.
Laki-laki yang juga lulusan S1 di Sekolah Tinggi Agama Islam Raudhatul Akmal tersebut, menjadi penggerak sekaligus anggota Komunitas Dakwah Sahabat Hijrah sejak 2022.
Baca Juga:
Komunitas Sahabat Hijrahku, yang terbentuk sejak tahun 2016, awalnya hanya terdiri dari sejumlah anak muda yang berkumpul dan nongkrong di masjid.
Namun, seiring berjalannya waktu, komunitas ini telah berkembang menjadi sebuah kelompok yang sangat aktif di berbagai bidang, mulai dari keagamaan, sosial, hingga pendidikan.
Mereka tidak hanya melaksanakan berbagai kegiatan seputar Islam dengan cara yang unik dan menyenangkan, tetapi juga aktif dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar keagamaan di media sosial.
Dengan kombinasi antara kegiatan yang bervariasi dan keterlibatan di dunia maya, Sahabat Hijrahku menjadi pilihan utama bagi anak muda yang ingin mendapatkan lebih banyak informasi keagamaan.
Baca Juga:
Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp482 Miliar; Koperasi Unit Desa Delima Sakti Gugat Balik LSM AJPLH
Menko Airlangga Hartartato Beberkan Sejumlah Langkah untuk Tarik Investor Global Masuk Indonesia
Tidak hanya itu saja, Muhammad Karim yang juga merupakan salah satu pengasuh santri Pondok Pesantren Mawaridussalam juga aktif dalam gerakan One Day One Juz (ODOJ) yang merupakan gerakan cinta Al-Quran di Indonesia dan Pasukan Amal Shaleh (PASKAS) yang merupakan relawan penggerak Gerakan Infaq Beras.
Tugas PASKAS adalah menghimpun donasi dari masyarakat kemudian menyalurkannya dalam bentuk beras kualitas terbaik ke pondok-pondok pesantren yatim & hafidz Al Qur’an setiap bulannya.
Tidak hanya aktif secara offline saja, Muhammad Karim juga aktif secara online menyampaikan konten edukasi Islami seperti ceramah singkat yang bermanfaat di akun Instagram nya @mkarimofficial dan TikTok @mkarimofficial.
“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita, serta saling membantu sesama yang membutuhkan.”
Baca Juga:
KPK Selidiki Kasus di Kementan Soal Korupsi Penggelembungan Harga Asam untuk Kentalkan Karet
“Keberadaan anak-anak muda yang banyak ikut andil dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan kegiatan ini sebagai adab dan akhlak baik bagi generasi berikutnya.”
“Dengan demikian, kegiatan tersebut dapat menjadi favorit di kalangan anak muda.” Ungkap Muhammad Karim.
Untuk kedepannya, Muhammad Karim mengatakan bahwa dirinya ingin menambah program-program keagamaan dan saling membantu lainnya yang lebih baik agar memberikan kebermanfaatan bersama.***