Menteri Keuangan Sri Mulyani Bisa Minta Presiden Jokowi untuk Bubarkan SKK Migas

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 20 Mei 2022 - 19:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan  Presiden Jokowi. (Instagram.com/@joko.owimas)

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Presiden Jokowi. (Instagram.com/@joko.owimas)

ARAH NEWS – Salah satu indikator utama sehat tidaknya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah terpenuhinya target produksi minyak dan gas (Migas) nasional.

Jika target produksi migas tidak tercapai maka APBN Indonesia makin terpuruk.

Dampaknya stabilitas ekonomi Memburuk dan ketahanan nasional terancam.

Sejak kekuasaan dalam membuat regulasi, melakukan pengawasan hulu migas diserahkan pada Satuan Kerja Khusus Migas (SKK), Produksi minyak nasional sekarang mencapai titik terendah.

Sekarang keadaan produksi migas tidak menunjukkan akan pulih karena tidak ada strategi untuk memulihkannya.

Meskipun SKK membuat target yang bombastis yakni satu juta barel produksi minyak sehari, namun faktanya dalam beberapa tahun terakhir produksi tak pernah naik hanya sekitar 600-700 ribu barel sehari.

Ada atau tidak ada SKK Migas, produksi tetap segitu gitu aja. Bahkan ada pandangan yang mengatakan bahwa keberadaan SKK migas justru menjadi biang kerok dari terpuruknya lifting migas nasional.

Regulasi yang tidak pasti, tumpang tindih peraturan dan kelembagaan migas yang kacau tidak dapat diatasi oleh SKK migas.

Investasi sektor migas menghadapi keadaan yang tidak nyaman di Indonesia.

Padahal sekarang Indonesia memiliki momentum untuk menikmati hasil migas.

Kenaikan harga minyak hingga menembus 115-120 dolar per barel dan gas mencapai 8 dolar per MMBTU merupakan kesempatan Indonesia mendapatkan uang besar satu hasil migas.

Namun karena produksi migas yang makin menurun mengakibatkan kesempatan itu hilang begitu saja.

Semua negara penghasil migas panen raya, sementara Indonesia gigit jari. Sumbangan sekor migas kepada APBN makin tidak significant.

Padahal penerimaan negara dari migas atau bagi hasil migas melalui skema cost recovery dan grossplit merupakan sumber anggaran negara dalam melakukan subsidi BBM.

Lebih jauh subsidi migas adalah alat untuk mengendalikan inflasi agar tidak menimbulkan gejolak ekonomi.

Oleh karenanya Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan mestinya bertanggung jawab terhadap menurunnya penerimaan negara dari migas.

Seharusnya Sri Mulyani mengerti masalah ini dan mengerjakan tugasnya untuk menaikkan produksi minyak nasional.

Jangan berpangku tangan menunggu hasil dan hanya mengandalkan penerimaan negara dengan memungut pajak dari rakyat dan mengabaikan urusan stragis yakni mengurus migas dan sumber daya alam.

Caranya menteri keuangan harus menegur SKK migas agar jangan makan gaji buta dan meminta SKK migas melakukan langkah yang berarti dalam mengurus Hulu migas nasional.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Kalau memang SKK migas sudah lumpuh, mengapa tidak dibubarkan saja.

Lembaga ini dibentuk oleh presiden, maka presiden bisa membubarkannya.

Sri Mulyani bisa meminta presiden Jokowi untuk membubarkan lembaga ini.

Opini: Salamuddin Daeng, Peneliti pada Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI).***

Berita Terkait

Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi, Presiden Prabowo Subianto: Kita Menuju Swasembada Energi
Swasta Lebih Efisien, Lebih Pengalaman, Prabowo: Infrastuktur Sebagian Besar Saya Berikan ke Swasta.
Rapat Perdana Satgas Percepatan Hilirisasi Hampir 2 Jam, Program Hilirisasi Harus Picu Pertumbuhan Ekonomi
Dukung Program Pemerintah 3 Juta Rumah, BNI Targetkan KPR Bersubsidi Naik Jadi Rp1,8 Tiliun pada 2025
BTN Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah di Rapat Terbatas Bersama Presiden Prabowo Subianto
Dorong Ekonomi Kerakyatan yang Inklusif, Inilah 10 Bukti Nyata Tentang Kontribusi BRI untuk Negeri
KKP Masih Lakukan Pendalaman Soal Pelaku Pemagaran Laut Banten Sepanjang 30,16 Km di 6 Kecamatan
Program yang Diinisiasi Prabowo Buka Lapangan Kerja, Banyak Warga Terlibat di Dapur Makan Bergizi Gratis
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 07:37 WIB

Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi, Presiden Prabowo Subianto: Kita Menuju Swasembada Energi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:27 WIB

Swasta Lebih Efisien, Lebih Pengalaman, Prabowo: Infrastuktur Sebagian Besar Saya Berikan ke Swasta.

Sabtu, 18 Januari 2025 - 12:02 WIB

Rapat Perdana Satgas Percepatan Hilirisasi Hampir 2 Jam, Program Hilirisasi Harus Picu Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 15 Januari 2025 - 16:02 WIB

BTN Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah di Rapat Terbatas Bersama Presiden Prabowo Subianto

Selasa, 14 Januari 2025 - 21:28 WIB

Dorong Ekonomi Kerakyatan yang Inklusif, Inilah 10 Bukti Nyata Tentang Kontribusi BRI untuk Negeri

Jumat, 10 Januari 2025 - 09:46 WIB

KKP Masih Lakukan Pendalaman Soal Pelaku Pemagaran Laut Banten Sepanjang 30,16 Km di 6 Kecamatan

Kamis, 9 Januari 2025 - 07:45 WIB

Program yang Diinisiasi Prabowo Buka Lapangan Kerja, Banyak Warga Terlibat di Dapur Makan Bergizi Gratis

Selasa, 7 Januari 2025 - 11:21 WIB

Sektor Keuangan Dominasi Pilihan Investor, CSA Index Januari 2025 Catat Level 84,2

Berita Terbaru