Kenaikan BBM Masih Belum Jelas Tapi Inflasi yang Ditimbulkan Sudah Jelas akan Terjadi

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 1 September 2022 - 15:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Data inflasi Bank Indonesia sebelum pengumuman kenaikan harga BBM. (Dok. Bi.go.id)

Data inflasi Bank Indonesia sebelum pengumuman kenaikan harga BBM. (Dok. Bi.go.id)

ARAH NEWS – Kamis, 1 September 2022 harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Pertamax harga masih stabil.

Sedangkan BBM non-subsidi yakni Pertamina Dex, Pertamax Turbo, dan Dexlite mengalami penurunan harga.

PT Pertamina (Persero) akan melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020.

Tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Dari informasi ini diketahui bahwa BBM bersubsidi belum ada kenaikan.

Artinya kenaikan BBM bersubsidi masih belum jelas akan dinaikan tapi masih dipertimbangkan ataukah benar-benar tidak akan dinaikan.

Tapi melihat informasi harga hari ini (01/09/2022) bahwa BBM bersubsidi tetap stabil dan harga non sibsidi jadi turun memberikan sinyalemen pola yang akan dilakukan pemerintah.

Sepertinya akan seperti yang terjadi pada BBM jenis Premium dimana program subsidinya ada tapi stoknya tidak ada.

Ujungnya adalah masyarakat dipaksa untuk mengkonsumsi BBM non subsidi.

Jika demikian maka BBM naik ataupun tidak naik akan menimbulkan resiko yang serupa.

Jadi tentunya masyarakat menuntut untuk mempertahankan harga BBM dan menjaga ketersediaan stoknya.

Informasi tentang rencana kenaikan BBM tanggal 1 September 2022 sudah menyebar ke penjuru negeri.

Hal ini ditengarai oleh isu kenaikan yang disampaikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

Akibatnya banyak orang yang sudah mulai merespon dengan menaikan harga-harga produk sebelum kenaikan BBM itu terjadi.

Kita bisa melihat bagaimana harga telur yang melambung tinggi sebagai salah contohnya.

Hal ini tentunya membuat inflasi akibat kenaikan BBM mulai terjadi sebelum kenaikan BBM itu mulai terjadi.

Pemerintah harus tegas memastikan naik atau tidak dengan mempertimbangkan konseksuensi yang akan dialami oleh rakyat.

Yang jelas dampak ekonomi yang akan timbul dari kebijakan kenaikan BBM ini akan dahsyat yang tidak akan terobati oleh rencana Bantalan sosial 24,17 triliun

Di mana di dalamnya terdapat BLT yang digulirkan sebesar Rp. 150ribu per bulan selama 4 bulan ataupun bantuan lainya.

Dipastikan inflasi akan melonjak tinggi menyusul negara-negara lain seperti Inggris yang tingkat inflasinya sudah mencapai 10% dan dianggap tertinggi selama 40 tahun.

Indonesia harus berpikir dua kali untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang berpengaruh terhadap inflasi.

Sebab daya beli masyarakat yang melemah akan menimbulkan efek berantai di semua sektor.

Energi para penyelenggara negara akan habis karena harus menangani dampak berantai dari kenaikan BBM ini.

Padahal semestinya bisa difokuskan kepada program-program yang lebih produktif untuk negara.

Ajakan Luhut Binsar Pandjaitan untuk mendukung kenaikan harga BBM ini menjadi sebuah kekonyolan ditengah penolakan yang masif dilakukan oleh masyarakat.

Mana mungkin rakyat mendukung kebijakan yang akan menyengsarakannya.

Kebijakan kenaikan harga akan menjadi bom waktu yang berpotensi menyebabkan kerusakan terhadap kestabilan ekonomi yang masih dalam masa pemulihan.

Kenaikan BBM ini akan menyebabkan upaya pemulihan ekonomi harus balik ke awal.

Tentunya ini sebuah kemerosotan dan akan menjadi citra buruk bagi pemerintah yang sedang berkuasa saat ini.

Opini: Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute.***

Buat yang hobby berbagi tulisan artikel atau opini (pendapat, pandangan dan tanggapan) ayo menulis, artikel dapat dikirim lewat WhatsApp ke: 0855-7777888.

Berita Terkait

Di Tengah Krisis Global, PPJKI dan BPKH Tekankan Inovasi SWF Syariah Sebagai Solusi Investasi Berkelanjutan
Sektor Energi dan Keuangan Dinilai Prospektif dalam Laporan CSA Index April 2025
Minta Jangan Khawatir, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Pastikan Defisit ABPN Indonesia Tak Jebol
CEO Rosan Roeslani Umumkan Struktur Pengurus Lengkap Danantara, Ada Nama Thaksin Shinawatra
Perkuat Ketahanan Sosial Masyarakat, BRI Group Berbagi 100.000 Paket Sembako Bagi di Bulan Ramadan
Termasuk Tomy Winata, Prabowo Subianto Kenalkan Konglomerat kepada Investor Global Ray Dalio
Hallo Media Ajak Wartawan Berjiwa Wirausaha di Kota dan Kabupaten untuk Gabung Menjadi Koresponden
Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 17:41 WIB

Di Tengah Krisis Global, PPJKI dan BPKH Tekankan Inovasi SWF Syariah Sebagai Solusi Investasi Berkelanjutan

Kamis, 10 April 2025 - 14:10 WIB

Sektor Energi dan Keuangan Dinilai Prospektif dalam Laporan CSA Index April 2025

Rabu, 9 April 2025 - 10:22 WIB

Minta Jangan Khawatir, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Pastikan Defisit ABPN Indonesia Tak Jebol

Rabu, 26 Maret 2025 - 13:33 WIB

CEO Rosan Roeslani Umumkan Struktur Pengurus Lengkap Danantara, Ada Nama Thaksin Shinawatra

Senin, 10 Maret 2025 - 16:00 WIB

Perkuat Ketahanan Sosial Masyarakat, BRI Group Berbagi 100.000 Paket Sembako Bagi di Bulan Ramadan

Berita Terbaru