Kejahatan Kemanusiaan Terjadi di Myanmar, Apa Peran Indonesia Sebagai Tuan Rumah G20?

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 28 Oktober 2022 - 08:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi warna bendera Myanmar. (Instagram.com/@maaa4fun)

Ilustrasi warna bendera Myanmar. (Instagram.com/@maaa4fun)

ARAHNEWS.COM – Serangan Udara Militer Myanmar pekan lalu di negara bagian Kachin Utara menewaskan 80 orang.

Hal tersebut adalah kejahatan perang sekaligus kejahatan kemanusiaan yang mesti dibawa ke pengadilan kriminal internasional.

Dikabarkan bahwa militer Myanmar adalah pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa pengeboman tersebut.

Peristiwa tersebut terjadi ketika sekitar 500 orang menghadiri perayaan berdirinya Organisasi Kemerdekaan Kachin dimana kemudian jet militer Myanmar menjatuhkan empat bom pada pertemuan tersebut.

80 orang yang tewas pada peristiwa tersebut adalah perwira, tentara militer Kachin, musisi, pemilik usaha dan warga sipil lainnya.

Di Myanmar memang terjadi situasi perlawanan terhadap rezim junta militer.

Perlawanan tersebut dikoordinasi oleh para pemimpin sipil dan  bayangan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG).

Di mana para anggotanya adalah para anggota parlemen terpilih pada pemilu November 2020 sebelum kudeta militer pada Februari 2021.

Indonesia sebagai anggota ASEAN dan tuan Rumah G20 mesti mengambil langkah pro aktif terhadap situasi yang terjadi di Myanmar tersebut.

Tindakan pembantaian masyarakat sipil oleh juncta militer di Myanmar ini harus dikutuk secara keras.

Karena dengan alasan apa pun pembantaian terhadap masyarakat sipil tidak dapat dibenarkan.

Dalam hal ini pemerintah Indonesia mesti mengambil inisiatif secara cepat untuk meredakan ketegangan yang terjadi di Myanmar antara rakyat Myanmar dan pemerintah Juncta militer disana.

Jika presiden Jokowi mampu bertemu dengan presiden Ukraina dan presiden Rusia di negara nya masing masing untuk mengupayakan jalan damai.

Maka harusnya presiden Jokowi lebih mampu lagi untuk mengupayakan jalan damai terhadap Myanmar yang sama sama negara Asia Tenggara dan juga sama sama negara ASEAN.

Oleh: Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute.***

Berita Terkait

Terkait Dugaan Korupsi Penerbitan Sertifikat Lahan di Laut, Nusron Wahid Tanggapi Laporan MAKI ke KPK
Momen Penuh Hormat Presiden Prabowo Subianto ke Emil Salim: Minta Maaf Saya Baru Datang Sekarang
Komisi Yudisial Tanggapi Vonis Bebas WNA Tiongkok dalam Kasus Dugaan Penambangan Emas Tanpa Izin
Tertarik Dukung Program Prabowo Subianto, Jepang Sudah Pengalaman 80 Tahun Jalani Makan Bergizi Gratis
Presiden Prabowo Subianto Sebut Melukai Rasa Keadilan! Soal Vonis Rendah Koruptor Ratusan Triliun
Gemuruh Puluhan Ribu Jemaat Sambut Ketibaan Prabowo Subianto di Perayaan Natal Nasional 2024
Januari 2025, Jadwal Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim
Soal Tudingan Temuan Maladministrasi dalam RKAB, Kementerian ESDM Tanggapi Laporan Ombudsman RI
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 24 Januari 2025 - 15:53 WIB

Terkait Dugaan Korupsi Penerbitan Sertifikat Lahan di Laut, Nusron Wahid Tanggapi Laporan MAKI ke KPK

Kamis, 23 Januari 2025 - 08:37 WIB

Momen Penuh Hormat Presiden Prabowo Subianto ke Emil Salim: Minta Maaf Saya Baru Datang Sekarang

Sabtu, 18 Januari 2025 - 10:08 WIB

Komisi Yudisial Tanggapi Vonis Bebas WNA Tiongkok dalam Kasus Dugaan Penambangan Emas Tanpa Izin

Senin, 13 Januari 2025 - 08:51 WIB

Tertarik Dukung Program Prabowo Subianto, Jepang Sudah Pengalaman 80 Tahun Jalani Makan Bergizi Gratis

Selasa, 31 Desember 2024 - 10:26 WIB

Presiden Prabowo Subianto Sebut Melukai Rasa Keadilan! Soal Vonis Rendah Koruptor Ratusan Triliun

Senin, 30 Desember 2024 - 10:26 WIB

Gemuruh Puluhan Ribu Jemaat Sambut Ketibaan Prabowo Subianto di Perayaan Natal Nasional 2024

Senin, 30 Desember 2024 - 09:23 WIB

Januari 2025, Jadwal Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim

Senin, 30 Desember 2024 - 08:33 WIB

Soal Tudingan Temuan Maladministrasi dalam RKAB, Kementerian ESDM Tanggapi Laporan Ombudsman RI

Berita Terbaru