ARAHNEWS.COM – Masalah yang dihadapi oleh layanan Transjakarta sejak 4 Oktober 2022 sejak diterapkannya sistem tap in dan tap out oleh PT JLI (Jaklingko Indonesia) adalah memperpanjang antrean.
Karena insfratruktur yang ada belum memadai tapi sudah dipaksakan dan tanpa ada sosialisasi.
Akibatnya penumpang yang dirugikan, baik dari segi waktu maupun dari segi uang.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Direktur Utama BUMN yang Tak Berprestasi dan Malas-malasan, Presiden Prabowo Subianto: Ganti!
Lakukan Perbaikan Citra dan Pulihkan Nama Baik, Beginilah 5 Jalan yang Dilakukan oleh Press Release
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertama, dari segi waktu terjadi antrean saat akan masuk maupun keluar halte TJ karena tidak semua kartu bisa sukses taping sekali, memerlukan waktu yang lebih lama.
Normalnya taping hanya butuh waktu 2 detik saja, tapi ada yang sampai 10 detik dan gagal.
Kondisi seperti ini terutama terjadi pada sore hari di halte-halte yang sibuk. Konsekuensinya makin mempanjang antrean.
Baca Juga:
Kepala BGN Kunjungi Siswa Cianjur yang Alami Gangguan Kesehatan Usai Konsumsi Makanan Program MBG
Kondisi yang sama juga terjadi di layanan non koridor, mereka tidak bisa sukses taping sekali.
Akhirnya bus berhenti lebih lama dan itu berdampak terganggungnya lalu lintas di jalur tersebut.
Kedua, dari segi uang, banyak penumpang mengeluhkan saldonya terpotong dua kali bahkan lebih, sehingga mereka merasa dirugikan TJ.
Ketika complain kepada petugas di halte, diarahkan mengadu ke nomer aduan yang dipasang di halte2.
Baca Juga:
Presiden Prbowo Subianto Pidato Penuh Semangat di Parlemen Turki, Suarakan Dukungan ke Palestina
Sektor Energi dan Keuangan Dinilai Prospektif dalam Laporan CSA Index April 2025
Bagi penumpang ini bukan solusi, karena ketika mengadu, sudah kehilangan pulsa, tapi uang belum tentu kembali.
Pada Senen (10/10) jam 21.18-21.28 seorang ibu yang mengaku tinggal di Ceger, Jakarta Timur berdebat dengan petugas halte lantaran dia merasa jengkel sekali.
Sehari itu saldonya terpotong 2 x dan oleh petugas diarahkan mengadu ke customer service JLI.
Petugas hanya menawarkan akan membukakan pintu keluar lewat pintu petugas, tapi tidak dapat menjamin kalau saldo akan balik.
Karena tanpa ujung, ibu itu mengalah, tapi tetap sambil ngedumel karena merasa dirugikan.
Berapa besar konsumen yang dirugikan oleh sistem ticketing TJ yang belum siap tapi dipaksakan ini?
Kerugian bagi TJ sendiri dengan sistem tiketing yang belum siap adalah terjadinya penurunan jumlah penumpang.
Karena banyak penumpang yang kemudian meninggalkan TJ, tidak mau antre panjang dan repot ditaping masuk maupun keluar
Oleh karena itu, merespon fenomena ini YLKI membuka posko aduan bagi konsumen TJ yang merasa dirugikan oleh sistem ticketing TJ yang baru tersebut.
Oleh: Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Arahnews.com, semoga bermanfaat.