ARAH NEWS – Terkait insiden Kanjuruhan, sebaiknya publik tidak tergesa-gesa membuat penilaian.
Apalagi membebankan kesalahan kepada pihak tertentu yang tidak terkait langsung dengan pertandingan tersebut.
Sebaiknya kita tunggu hasil investigasi Tim Pencari Fakta yang baru saja dibentuk. Biarkan mereka bekerja untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.
Yang jelas, setiap kegiatan tentu ada penanggung jawabnya. Termasuk pertandingan sepak bola, sangat jelas ada panitia pelaksana (Panpel) yang dibentuk oleh masing-masing klub tuan rumah.
Baca Juga:
Panpel inilah yang mengurus semuanya di lapangan. Termasuk mengurus perizinan, penjualan tiket, dan sebagainya.
Nah, kita tunggu bagaimana nanti Tim Pencari Fakta mengungkapkan itu. Apakah Panpel sudah melaksanakan rekomendasi
Atau izin yang diberikan terkait pertandingan? Misalnya, soal jumlah tiket yang dijual, personil keamanan, dan seterusnya.
Panpel tentu hanya sebagian kecil dari mata rantai kompetisi ini. Nanti juga perlu ditelusuri bagaimana peran pihak-pihak lain yang juga terkait pertandingan ini.
Baca Juga:
Sektor Keuangan dan Energi Tetap Diminati, Investor Masih Waspada di Tengah Ketidakpastian Pasar
Kisah Inspiratif di Balik Kompetisi IBL: “KITA” Tayangkan Perjuangan Para Pemain
Rahmania Astrini & Gusty Pratama Hadirkan Chemistry Danny & Sandy di Grease The Musical
Misalnya perangkat pertandingan, petugas keamanan, operator kompetisi, federasi (PSSI), dan lain-lain.
Banyak sekali yang terlibat dan terkait dalam pelaksanaan pertandingan. Masing-masing memiliki tugas dan fungsi.
Saya kira itulah nanti yang akan diungkap oleh Tim Pencari Fakta. Biarkan mereka melakukan tugasnya dengan leluasa tanpa tekanan.
Sementara publik sendiri, saya pikir yang terbaik saat ini adalah menunggu sambil introspeksi ke dalam.
Baca Juga:
Wamentan Sudaryono Pastikan Daging Sapi dan Kerbau Aman dan Terkendali, Jelang Bulan Suci Ramadhan
Jangan-jangan sikap terlalu gampang menyalahkan itu ikut andil menciptakan situasi tidak kondusif dalam persepakbolaan Indonesia.
Insiden Kanjuruhan harus kita jadikan momentum persatuan dan kebangkitan.
Bersatu memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam tata kelola kompetisi sepak bola nasional.
Opini: Mohamad Kusnaeni, Komentator Sepak Bola.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Arahnews.com, semoga bermanfaat.