Sinergi Simbiosis Mutualisme antara Anies Baswedan dan Dukungan Partai Nasdem

Avatar photo

- Pewarta

Minggu, 6 November 2022 - 14:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Partai Nasdem Capreskan Anies Baswedan untuk Pemilu 2024. (Instagram.com/official_nasdem)

Partai Nasdem Capreskan Anies Baswedan untuk Pemilu 2024. (Instagram.com/official_nasdem)

ARAHNEWS.COM – Ini yang sering diperbincangkan banyak orang. Anies Baswedan punya waktu paling luang yang panjang untuk berkampanye.

Di saat kandidat lain terikat dengan jebatan, Anies bisa keliling Indonsia. Menyapa seluruh rakyat dengan semua gagasan untuk Indonesia masa depan.

Rekam jejak Anies membuatnya diterima di semua tempat. Bukan saja prestasi, tapi kemampuan Anies menyelesaikan banyak masalah di Ibu Kota dengan cara-cara yang dianggap elegan membuat rakyat mengapresiasinya.

Cara Anies menghadapi serangan dan tekanan dari pihak lawan, dari yang halus sampai yang kasar, menambah empati rakyat semakin besar.

Anies disambut begitu meriah dan gegap gempita di berbagai tempat. Seolah pilpres sudah dekat. Padahal masih lebih dari setahun lagi.

Anies hadir dengan wajah perubahan. Semua orang tahu dan menyadari itu. Itulah yang dibuktikan Anies di Jakarta.

Itulah legacy Anies ketika membenahi Ibu kota. Mereka, rakyat yang mengingkan perubahan punya ekspektasi besar terhadap Anies.

Anies pasti paham, bahwa pemilu masih lama. Dia pasti atur nafas agar tenaganya cukup untuk menjangkau rakyat di seluruh tanah air.

Gagasan-gagasan yang diungkapkan Anies masih terbatas dan diatur ritmenya agar tidak mudah dibaca lebih awal oleh lawan kemudian diplagiasi atau dicari kelemahannya.

Masyarakat Jakarta, sudah pasti dukung Anies. 83 persen masyarakat Jakarta yang dilayani Anies sewaktu Gubernur sudah merasa puas.

Anies sadar bawa dia bukan hanya milik warga Jakarta. Anies sudah dianggap milik seluruh rakyat Indonesia yang menginginkan adanya perubahan.

Lihat antusiasme masyarakat Medan hari ini. Ini mengingatkan kita pada peristiwa Ramadhan di UGM. Anies hadir disambut layaknya seorang presiden.

Begitu juga di Makassar. Jauh lebih meriah. Hanya karena kalah jumlah kamera dengan di Jogja, tidak terlalu viral.

Hari ini di Medan, Anies disambut sangat meriah. Puluhan ribu masyarakat antusias menyambutnya.

Mulai kedatangan di bandara sampai ke tempat acara. Boleh dibilang ini sungguh luar biasa.

Sambutan di Medan hari ini mematahkan asumsi bahwa Anies selesai gubernur sudah tidak punya panggung lagi. Kenyataannya justru sebaliknya.

Panggung Anies lebih lebar dan lebih tinggi. Panggung Anies tersedia dimana-mana setelah tidak terikat aturan sebagai gubernur. Anies punya kelaluasaan waktu.

Anies juga bisa bicara dalam posisinya sebagai kandidat calon presiden. Anies tidak lagi bicara Jakarta, tapi Anies saat ini bicara tentang Indonesia masa depan.

Hingga tanggal 19 Oktober 2023 jadual dibukanya pendaftaran Pilpres, Anies punya waktu setahun untuk kampanye. Ini yang tidak dimiliki oleh kandidat lain.

Para kepala daerah atau menteri harus curi-curi waktu jika ingin melakukan kampanye terselubung. Karena mereka terikat dengan sumpah jabatan.

Lahirnya wacana para menteri tidak perlu mengambil cuti ketika musim kampanye pilpres, sepertinya didorong karena fenomena Anies yang waktunya sedemikian bebas untuk berkampanye.

Masyarakat memgasumsikan bahwa rencana kebijakan tersebut dalam rangka untuk mengimbangi Anies.

Dilihat polanya, selalu muncul kebijakan dan keputusan, bahkan aturan baru sebagai reaksi terhadap dinamika Anies.

Kali ini, baru Nasdem yang deklarasi Anies. Nasdem mengambil momen untuk branding partai dengan memanfaatkan heroesme Anies.

Simbiosis mutualisme. Keduanya, yaitu Anies dan Nasdem, saling mengambil kesempatan dan keuntungan.

Jauh lebih besar massanya yang akan menyambut Anies jika PKS dan Demokrat juga segera mendeklarasikan Anies.

Kalau tiga partai ini bergerak bersama para simpul-simpul relawan Anies dan start lebih awal, maka Indonesia akan masuk dalam suasana kampanye.

Walaupun belum ada jadualnya. Kendati kemungkinan akan ada reaksi dari KPU dan pihak kepolisian.

Jika tiga partai, yaitu Nasdem, PKS dan Demokrat lebih awal memberi panggung buat kampanye Anies, ini akan mempercepat laju elektabilitas.

Ini kemungkinan akan sulit dikejar oleh kandidat lain. Elektabilitas yang semakin tinggi memungkinkan partai-partai lain tidak punya pilihan kecuali ikut segera bergabung dengan koalisi pendukung Anies.

Kalau Anies masif dukungan dan terlalu tinggi elektabilitasnya, jauh jaraknya dengan kandidat lain, maka parpol lain akan segera merapat dan ikut barisan pengusung Anies. Di sini Anies telah memenangkan rute politik.

Oleh: R. Kholis Majdi, pemerhati politik. ***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Arahnews.com, semoga bermanfaat.

Berita Terkait

Tanggapi Isu Tentang Resufle Menteri di Kabinet Merah Putih, Ini Tanggapan Ketum Golkar Bahlil Lahadalia
Gusdurian Minta Usut Tuntas, Pagar Laut Bukti Pelanggaran Hukum Pihak Tertentu dan Pemerintah
Ketua KPK Tanggapi Soal Kabar Belum Ditahannya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Karena Alasan Politik
Masih Belum Jelas, Kepastian Waktu Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto
Sikap Politik PDIP Terhadap Pemerintahan Presiden Prabowo Diungkap oleh Sekjen Hasto Kristiyanto
Usai Ketua Umum Megawati Soekarnoputri Dituntut Mundur, Puan Maharani Ungkap Kondisi PDIP Terkini
PDI Perjuangan Ungkap Alasan Hasto Kristiyanto Siapkan Pledoi atau Pembelaan Dìri dalam 7 Bahasa
Usai Geledah Rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto KPK Sita Alat Bukti Surat Catatan dan Barang Bukti Elektronik

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 14:52 WIB

Tanggapi Isu Tentang Resufle Menteri di Kabinet Merah Putih, Ini Tanggapan Ketum Golkar Bahlil Lahadalia

Rabu, 29 Januari 2025 - 07:52 WIB

Gusdurian Minta Usut Tuntas, Pagar Laut Bukti Pelanggaran Hukum Pihak Tertentu dan Pemerintah

Rabu, 15 Januari 2025 - 11:02 WIB

Ketua KPK Tanggapi Soal Kabar Belum Ditahannya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Karena Alasan Politik

Selasa, 14 Januari 2025 - 06:40 WIB

Masih Belum Jelas, Kepastian Waktu Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto

Senin, 13 Januari 2025 - 07:38 WIB

Sikap Politik PDIP Terhadap Pemerintahan Presiden Prabowo Diungkap oleh Sekjen Hasto Kristiyanto

Berita Terbaru