Analis Memperkirakan Rupiah Melemah di Tengah Kekhawatiran Kebijakan Tarif Trump

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 12 November 2024 - 10:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kurs Rupiah Terhadap Dolar Hari Ini Melemah. (Pexels.com/Ahsanjaya)

Kurs Rupiah Terhadap Dolar Hari Ini Melemah. (Pexels.com/Ahsanjaya)

ARAHNEWS.COMNilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali menjadi perhatian utama.

Pemerintahan Presiden Donald Trump memicu kekhawatiran dengan kebijakan tarif yang baru dikeluarkannya, yang menjadi salah satu faktor penurunan ini.

Di Jakarta, transaksi antarbank pada Selasa pagi menunjukkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun 62 poin atau 0,40 persen, menjadi Rp15.752 per dolar AS dari Rp15.690 per dolar AS sebelumnya.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam beberapa minggu terakhir, gejolak pasar global kian meningkat, yang langsung berdampak pada ekonomi dalam negeri.

Analis ekonomi menyatakan bahwa kebijakan proteksionisme yang diterapkan pemerintahan Trump turut melemahkan rupiah.

Pemberlakuan tarif tinggi pada berbagai barang impor, termasuk dari negara berkembang, menciptakan ketidakseimbangan dalam perdagangan internasional.

Dampak dari kebijakan ini menyebabkan aliran modal berkurang, yang pada akhirnya menekan nilai tukar rupiah.

Selama sebulan terakhir, data menunjukkan rupiah mengalami depresiasi tajam terhadap dolar AS hingga kisaran Rp 14.200 per dolar AS.

Angka ini cukup mengkhawatirkan bagi para pelaku pasar, khususnya mereka yang terlibat dalam utang luar negeri.

Kebijakan tarif Amerika Serikat ini tidak hanya mempengaruhi nilai tukar rupiah, tetapi juga berdampak pada sektor-sektor lain dalam perekonomian Indonesia.

Salah satu sektor yang terpengaruh adalah sektor ekspor. Banyak pengusaha yang mengandalkan pasar internasional menyampaikan keprihatinan mereka.

Kenaikan tarif ini dapat membuat produk asal Indonesia kurang kompetitif di pasar global, yang berpotensi menekan volume ekspor.

Di sisi lain, Bank Indonesia mulai melakukan langkah antisipatif untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan keinginannya untuk mengintervensi pasar valuta asing demi kestabilan rupiah.

Namun, para analis memperingatkan bahwa langkah ini hanya efektif dalam jangka pendek; strategi jangka panjang tetap diperlukan untuk menjaga daya saing rupiah.

Melihat ke depan, para analis menyarankan diversifikasi pasar dan produk untuk mengatasi dampak ketidakpastian akibat kebijakan tarif tersebut.

Mereka juga menekankan pentingnya peningkatan daya saing produk lokal sebagai prioritas bagi pemerintah dan pelaku usaha.

“Kita perlu menyesuaikan diri dengan perubahan global yang ada.

Diversifikasi produk dan penguatan pasar domestik adalah kunci untuk bertahan di tengah ketidakpastian ini,” ujar seorang analis pasar.

Di tengah tantangan ini, pemerintah dan pelaku usaha diharapkan dapat bersinergi menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoekbis.com dan Harianinvestor.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Helloidn.com dan Jakartaoke.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Indonomics.com Diresmikan: Kanal Berita Bisnis yang Menjadi Jembatan Informasi Investor dan Korporasi Indonesia
Misi Rahasia Kejagung di Singapura Ungkap Peran Perusahaan Asing dalam Korupsi Minyak Mentah Pertamina
Tambang Nikel di Surga Laut Raja Ampat Dihentikan: Kontrak Karya PT GAG Nikel Tetap Berlaku
Skandal Kredit Bermasalah Bank BJB: Pengaruh Kredit Macet Sritex Terhadap Tata Kelola Perbankan Nasional
Pemerintah Cetak Rekor Cadangan Beras 4 Juta Ton, Simbol Keberhasilan Program Swasembada Pangan Nasional
Krisis Bahan Bakar Minyak Bengkulu: Antrean Panjang di SPBU dan Harga Melambung
Haji Isam Tegaskan Tidak Terlibat dalam Pencalonan Amran Sulaiman di Partai Persatuan Pembangunan
Pemerintah Luncurkan Koperasi Desa Merah Putih untuk Perkuat Ekonomi Desa Terpencil

Berita Terkait

Kamis, 12 Juni 2025 - 07:10 WIB

Indonomics.com Diresmikan: Kanal Berita Bisnis yang Menjadi Jembatan Informasi Investor dan Korporasi Indonesia

Rabu, 11 Juni 2025 - 15:01 WIB

Misi Rahasia Kejagung di Singapura Ungkap Peran Perusahaan Asing dalam Korupsi Minyak Mentah Pertamina

Selasa, 3 Juni 2025 - 09:27 WIB

Skandal Kredit Bermasalah Bank BJB: Pengaruh Kredit Macet Sritex Terhadap Tata Kelola Perbankan Nasional

Senin, 2 Juni 2025 - 08:18 WIB

Pemerintah Cetak Rekor Cadangan Beras 4 Juta Ton, Simbol Keberhasilan Program Swasembada Pangan Nasional

Rabu, 28 Mei 2025 - 15:17 WIB

Krisis Bahan Bakar Minyak Bengkulu: Antrean Panjang di SPBU dan Harga Melambung

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas secara virtual. (Dok. Tim Media Prabowo)

Nasional

Prabowo Tetapkan Empat Pulau Sengketa Jadi Milik Aceh

Rabu, 18 Jun 2025 - 07:11 WIB