ARAHNEWS.COM – Pertemuan Anies-Gibran menunjukkan komunikasi politik yang cair dalam dinamika politik menjelang pilpres.
Pertemuan tersebut bisa dinilai sebagai hubungan baik antara keluarga Presiden Jokowi dan Anis Baswedan.
“Pertemuan Anies-Gibran berpotensi membuka keran elektoral bagi kedua-duanya,” pengamat politik dan pendiri Indonesia Political Power Ikhwan Arif.
“Sebab kedua figur ini memiliki kepentingan politik yang saling menguntungkan,” kata Ikhwan.
Baca Juga:
Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp482 Miliar; Koperasi Unit Desa Delima Sakti Gugat Balik LSM AJPLH
Menko Airlangga Hartartato Beberkan Sejumlah Langkah untuk Tarik Investor Global Masuk Indonesia
“Yang satu sebagai bakal capres yang satu lagi digadang-gadangkan sebagai calon Gubernur,” imbuhnya.
Menurutnya, ada take and give dalam pertemuan tersebut, pertama pertemuan tersebut membuka pintu silaturahmi antara Anis dan Presiden Jokowi, melalui perantara Gibran.
Upaya pendekatan politik ke beberapa tokoh politik bisa membangun stigma positif antara Anis dan Presiden Jokowi.
Kemudian yang kedua pertemuan tersebut memberikan kesan positif bagi Gibran sebagai walikota Solo yang terbuka terhadap semua tokoh politik.
Baca Juga:
KPK Selidiki Kasus di Kementan Soal Korupsi Penggelembungan Harga Asam untuk Kentalkan Karet
“Keterbukaan inilah yang berpotensi membuka keran elektoral bagi keduanya,” kata Ikhwan.
Jika direspon positif tentunya akan memberikan efek positif terhadap elektoral nantinya.
Bagi Anis upaya penjajakan ini akan membuka keran elektoral terhadap pemilih yang ada di kota Solo.
“Bagi Gibran ini lebih kepada branding politik sendiri untuk membuka jalan melalui penjajakan politik,” katanya.
Baca Juga:
Usai Diputuskan Hubungan Asmaranya oleh Sang Pacar, Seorang Pria Berikan Reaksi yang Mengejutkan
Prabowo Subianto dan MBZ Saksikan Pertukaran MoU RI UEA di Bidang Industri hingga Kesehatan
Menurut Ikhwan, upaya pendekatan politik yang dilakukan Anis terhadap tokoh politik sangat lumrah.
Karena sampai hari ini yang sudah terang-terangan mendeklarasikan diri maju sebagai capres bisa dihitung jari.
Untuk kader PDIP belum mendeklarasikan bakal capres karena menunggu instruksi Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri.
Jadi upaya pendekatan yang dilakukan Anis tidak bisa di cap sebagai upaya membelah suaranya PDIP, kecuali PDIP sudah mendeklarasikan nama bakal capres.
Justru sebaliknya, apa yang dilakukan Gibran merupakan sikap politik yang baik untuk membangun demokrasi yang positif.
Pertemuan antara Anis dan Gibran ini juga berpotensi membuka jalan komunikasi politik antara Anis dan Presiden Jokowi melalui perantara Gibran.
Sebelumnya diketahui, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Selasa (15/11/2022).
Anies memuji perkembangan Kota Solo yang makin tertib dan rapi.
“Pagi ini senang bisa silaturahmi dengan pak wali kota. Alhamdulilah melihat Solo rapi, bersih, tertib,” kata Anies usai sarapan bersama dengan Gibran di Hotel Novotel Solo, Selasa.
Ia berharap Solo dapat terus maju dan berkembang. Pada pertemuan tersebut, keduanya juga membahas sejumlah hal, salah satunya berbagi pengalaman dalam memimpin sebuah daerah.
“Kami saling sharing pengalaman, sama-sama pernah bertugas mengelola sebuah kota.”
“Di Jakarta walaupun namanya gubernur, sesungguhnya itu juga sebuah kota tapi besar. Sama dengan Solo juga begitu,” katanya.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Arahnews.com, semoga bermanfaat.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.