Pertahanan Nasional Jadi Rentan Jika Politisi Usik Marwah TNI, Jangan Terulang Lagi

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 15 September 2022 - 19:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. (Instagram.com/@numantyo_gatot)

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. (Instagram.com/@numantyo_gatot)

ARAH NEWS – Media memberitakan bahwa Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Gatot Nurmantyo menyindir isu disharmoni TNI dengan merujuk pada pernyataan anggota DPR Effendi Simbolon.

Effendi Simbolon menyebutkan bahwa TNI seperti gerombolan dan organisasi masyarakat (ormas). Pernyataan tersebut membuat Gatot Nurmantyo berang.

Dia merasa bahwa TNI sudah tidak ada harga diri. Gatot Nurmantyo khawatir bahwa pernyataan Effendi Simbolon tersebut terdengar oleh tentara-tentara luar negeri.

“Bagaimana tentara-tentara di seluruh dunia, negara-negara di seluruh dunia melihat dan pernyataan ini sangat dapat dipercaya karena keluar dari Anggota DPR yang bertugas mengawasi TNI,” kata Gatot Nurmantyo.

Gatot Nurmantyo khawatir kondisi ini dilihat oleh luar negeri ini dan pernyataan anggota DPR tersebut jadi sinyalemen bahwa TNI lagi berantakan, porak-poranda.

Dan tidak ada kendali sehingga dianggap ini waktu yang tepat jika ingin menyerang TNI.

Dan didalam negeri kekisruhan ini membuat tingkat kepercayaan masyarakat kepada TNI juga menurun. Bahkan TNI berpotensi akan ditinggalkan oleh masyarakat sehingga jika TNI ditinggalkan rakyat maka seperti bangkai sebab TNI itu badan dan Rakyat itu Nyawa.

Integritasnya harus benar-benar dijaga karena akan berpengaruh cara pandang dunia Internasional terhadap kondisi pertahanan negara.

Sebagai wakil rakyat, Effendi Simbolon tidak sepantasnya menggunakan diksi yang sensitif bisa menyinggung institusi TNI dan membuatnya seolah-olah tampak tidak empunyai marwah dan integritas.

Ini sangat sensitif dan harusnya berpikir dua kali karena wibawa TNI ini akan berpengaruh kepada penilaian dunia internasional terhadap kualitas pertahanan negara.

Statement yang dilontarkan oleh Effendi Simbolon bahwa TNI seperti gerombolan dan organisasi masyarakat (ormas) sama sekali tidak akan memberikan nilai elektoral apapun.

Semestinya DPR menjadi penengah yang mampu merekatkan, bukan membuatnya menjadi blunder.

Dan semestinya DPR tidak menambah kisruh dan membuat hal ini melebar dengan mengeluarkan statement kecaman terhadap dudung yang dianggap mengintimidasi.

Walaupun sudah saling memafkan tetapi meninggalkan damage bagi marwah TNI yang beresiko kepada kerentanan terhadap Ketahanan Nasional.

Politisi jangan mengulang kesalahan yang sama membuat statement-statement yang dapat merusak marwah TNI.

Ketidak harmonisan antara Panglima TNI Jendral Andhika dengan KSAD Dudung Abdurachman hanya perbedaan pandangan yang semestinya disikapi secara wajar.

Tapi walaupun demikian TNI harus tetap solid dan harus lebih mengedepankan kepentingan negara daripada ego masing-masing.

Kekisruhan ini menambah semarak dinamika di negara ini yang saat ini tengah dihadapkan berbagai persoalan.

Semestinya kondisi seperti ini disadari oleh semua pihak untuk bisa bersatu dan bergandengan tangan.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Menghindari hal-hal yang dapat memecah belah, dan fokus untuk bersama-sama mengatasi persoalan negara yang sedang terjadi.

Pandemi belum usai, inflasi naik, harga-harga naik, daya beli masyarakat melemah, ancaman PHK besar-besaran ada didepan mata, kasus hukum di internal kepolisian.

Opini: Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute.***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Arahnews.com, semoga bermanfaat.

Berita Terkait

Roy Suryo Soroti Gibran Rakabuming Raka di Perayaan HUT ke-79 TNI, Tak Hadir di Pelantikan Anggota DPR-RI
Rencana Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto Ditanggapi Presiden Jokowi
Soal Pembentukan Kementerian Penerimaan Negara di Kabinet Prabowo Subianto, Begini Tanggapan Gerindra
KPK Geledah Rumah Dinas Kakak dari Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, PKB Beri Tanggapan
Menseskab Pramono Anung Tanggapi Pernyataan Presiden Jokowi Usai Disebut Belum Sampaikan Ingin Mundur
Partai Golkar Gabung dengan PDIP di Pilkada Banten, Bahlil Lahadalia Sebut Sudah Komunikasi dengan KIM
Sebut Cacat Secara Prosedur dan Substansi, PDI Perjuangan Tolak Pembahasan RUU Pilkada Diundangkan
Bahlil Lahadalia Calon Tunggal dalam Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, Dukungan Sudah Capai 83 Persen
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 7 Oktober 2024 - 08:23 WIB

Roy Suryo Soroti Gibran Rakabuming Raka di Perayaan HUT ke-79 TNI, Tak Hadir di Pelantikan Anggota DPR-RI

Sabtu, 28 September 2024 - 09:27 WIB

Soal Pembentukan Kementerian Penerimaan Negara di Kabinet Prabowo Subianto, Begini Tanggapan Gerindra

Sabtu, 14 September 2024 - 10:41 WIB

KPK Geledah Rumah Dinas Kakak dari Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, PKB Beri Tanggapan

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 10:03 WIB

Menseskab Pramono Anung Tanggapi Pernyataan Presiden Jokowi Usai Disebut Belum Sampaikan Ingin Mundur

Rabu, 28 Agustus 2024 - 08:03 WIB

Partai Golkar Gabung dengan PDIP di Pilkada Banten, Bahlil Lahadalia Sebut Sudah Komunikasi dengan KIM

Kamis, 22 Agustus 2024 - 14:55 WIB

Sebut Cacat Secara Prosedur dan Substansi, PDI Perjuangan Tolak Pembahasan RUU Pilkada Diundangkan

Selasa, 20 Agustus 2024 - 10:45 WIB

Bahlil Lahadalia Calon Tunggal dalam Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, Dukungan Sudah Capai 83 Persen

Kamis, 15 Agustus 2024 - 18:38 WIB

PDI Perjuangan Tanggapi Kabar Reshuffle Kabinet, Termasuk Menteri yang Berasal dari Kalangan Kadernya

Berita Terbaru