ARAH NEWS – Di era globalisasi saat ini penggunan teknologi berkembang sangat pesat.
Dalam pertanian sendiri Indonesia telah memasuki era industri 4.0, yaitu penerapan pertanian modern.
Di bidang pertanian, banyak teknologi yang telah dikembangkan dan dapat digunakan mulai dari penanaman hingga panen. Namun pertanian modern ini belum dapat diterapkan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ada berbagai tantangan dalam menerapkan pertanian modern ini seperti sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi, serta inovasi di sektor pertanian.
Saat pandemi covid-19 melanda, sektor-sektor lain mengalami penurunan yang cukup signifikan, namun sektor pertanian justru meningkat dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi bangsa.
Ekonomi tumbuh pada tingkat tahunan 7,07% pada kuartal kedua tahun 2021.
Baca Juga:
Kepala BGN Kunjungi Siswa Cianjur yang Alami Gangguan Kesehatan Usai Konsumsi Makanan Program MBG
Presiden Prbowo Subianto Pidato Penuh Semangat di Parlemen Turki, Suarakan Dukungan ke Palestina
Untuk menjaga dan meningkatkan momentum tersebut, Kementerian Pertanian mengajak para petani muda untuk mengimplementasikan Internet of Things.
Namun pada saat ini kebutuhan sumber daya manusia dalam bidang pertanian sangat mendesak.
Sementara petani yang berusia dibawah 45 tahun hanya ada 29% penduduk dan memiliki tingkat pendidikan yang masih terbilang sangat rendah.
Banyak lulusan pertanian yang tidak bekerja di ruang lingkup dan industri pertanian. Industri beranggapan bahwa keahlian dan pengalaman mereka belum mumpuni.
Baca Juga:
Sektor Energi dan Keuangan Dinilai Prospektif dalam Laporan CSA Index April 2025
Lagkah-langkah Strategis Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang Sudah Dilakukan dalam 150 Hari
Lalu, seiring berkembangnya zaman, teknologi juga semakin canggih. Namun pemanfaatan teknologi di bidang pertanian ini belum maksimal.
Masih banyak petani yang belum memahami penggunaan teknologi maupun alat-alat pertanian modern.
Di era digitalisasi saat ini, inovasi dalam sektor pertanian juga dibutuhkan agar pertanian Indonesia memiliki daya saing.
Jika pertanian Indonesia tidak meningkatkan inovasi, maka kita akan dikalahkan zaman dan akan tertinggal oleh negara lain.
Sektor pertanian juga perlu beradaptasi dengan Teknologi 4.0 untuk menjawab tantangan masa depan. Itu juga ide dari Presiden Jokowi.
Pertanian 4.0 merupakan motor penggerak perekonomian nasional dan perlu dibarengi dengan mempersiapkan sumber daya manusia dan perubahan paradigma untuk perkembangan sektor pertanian.
Generasi millenial menjadi peranan penting bagi penerapan pertanian modern ini. Karena diharapkan dapat mengambil peran yang signifikan dalam sektor pertanian.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan, generasi milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif akan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.
Salah satu negara yang telah sukses menjalankan pertanian modern adalah negara Jepang. Kemajuan pertanian Jepang juga tercermin dalam perkembangan sistem pertanian urban.
Pesatnya perkembangan pertanian di negara Jepang ini harusnya menjadi pembelajaran serius bagi negara Indonesia.
Oleh : Putri Meyda Wijaya, Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.