Harapan Perawat dalam Mendukung Pengembangan Profesionalisme di Indonesia

ARAHNEWS.COM – Undang – undang Nomor 17 Tahun 2023 yang telah disahkan oleh pemerintah pada tanggal 8 Agustus 2023 menimbulkan isu yang hangat dalam dunia kesehatan.

Tujuan utama dari undang – undang ini adalah meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Selain itu undang – undang kesehatan ini juga mengatur kewenangan serta tanggung jawab tenaga kesehatan.

Undang – undang kesehatan ini mengatur seluruh aspek yang terlibat dalam pemberian pelayanan kesehatan, termasuk dalam meningkatkan mutu, kompetensi teknis keprofesian tenaga medis dan tenaga kesehatan yang dilakukan oleh konsil medis dan konsil tenaga kesehatan.

Konsil adalah lembaga yang melaksanakan tugas secara independen dalam rangka meningkatkan mutu praktik dan kompetensi teknis keprofesian tenaga medis dan tenaga kesehatan serta memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada masyarakat.

Hal ini tercantum pada Undang – Undang Kesehatan No 17 Tahun 2023 pasal 16 bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan pembinaan, pengawasan serta peningkatan mutu dan kompetensi tenaga medis dan tenaga kesehatan, pemerintah pusat dibantu oleh konsil dan atau kolegium.

Peran konsil yang dinyatakan dalam pasal 269 Undang Undang Nomor 17 tahun 2023 yaitu merumuskan kebijakan internal dan standardisasi pelaksanaan tugas konsil, melakukan registrasi tenaga medis dan tenaga kesehatan serta melakukan pembinaan teknis keprofesian tenaga medis dan tenaga kesehatan.

Konsil keperawatan merupakan salah satu bagian dari Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) yang merupakan badan regulasi yang bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi praktik keperawatan serta mendorong peningkatan profesionalisme dalam keperawatan.

Konsil keperawatan memiliki peran yang penting dalam mengembangkan dan menjaga standar praktik keperawatan dengan mengeluarkan lisensi dan sertifikasi kepada perawat yang memenuhi persyaratan standar profesi.

Selain itu konsil keperawatan juga menetapkan standar kompetensi, etika dan praktik keperawatan yang berkualitas.

Konsil memiliki tanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi praktik keperawatan di Indonesia.

Pengembangan profesionalisme yang dilakukan oleh konsil keperawatan melibatkan penerapan kompetensi, etika dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan.

Namun, terdapat tantangan dalam melakukan pengembangan profesionalisme yang pertama adalah tantangan dalam meningkatkan kesadaran perawat akan pentingnya profesionalisme, memahami standar dan kode etik dalam melakukan praktik keperawatan. Tantangan yang kedua adalah peningkatan kompetensi bagi perawat.

Perawat harus memiliki kompetensi yang diperlukan untuk memberikan layanan kesehatan yang berkualitas.

Namun, sulit bagi perawat untuk menambah atau memperbaharui pengetahuan dan keterampilan mereka sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru.

Tantangan selanjutnya bagi konsil dalam menjalankan tugasnya melakukan pengembangan profesionalisme seperti kekurangan sumber daya untuk infrastruktur, personel bahkan anggaran.

Konsil keperawatan perlu melaksanakan program yang dapat mendukung untuk meningkatkan profesionalisme perawat melalui program pendidikan dan pelatihan yang baik sehingga membekali perawat dengan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan praktik keperawatan. Ini dapat dilakukan melalui penyediaan materi yang bersifat edukatif, seminar dan pelatihan berkala.

Konsil keperawatan bersama kolegium harus menyusun dan mengembangkan standar kompetensi perawat yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Standar ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas.

Konsil keperawatan juga harus bekerja sama dengan institusi pendidikan untuk memastikan bahwa kurikulum memenuhi standar kompetensi.

Kurikulum harus diperbaharui dan mencakup materi yang relevan dengan perkembangan terkini praktik keperawatan.

Selain itu konsil juga dapat memfasilitasi pelatihan dan pengembangan profesional bagi perawat.

Konsil bersama Kementerian Kesehatan memfasilitasi program pengembangan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan melalui Pelataran Sehat.

Pemerintah perlu memberikan dukungan kepada konsil dalam melaksanakan tugasnya dengan efektif.

Dukungan berupa anggaran yang memadai untuk pembiayaan pengembangan kebijakan, pelatihan, pengawasan dan program – program lain yang diperlukan dalam rangka meningkatkan standar praktik keperawatan.

Dukungan lain berupa sumber daya manusia, infrastruktur yang diperlukan dan kerjasama. Kerjasama pemerintah dan konsil dalam proses pengambilan keputusan.

Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan mencerminkan kebutuhan dan aspirasi dari perawat serta mempertimbangkan kepentingan masyarakat dalam pelayanan keperawatan.

Konsil keperawatan harus melakukan kolaborasi dan menjalin kerjasama yang erat dengan institusi pendidikan keperawatan, organisasi profesi dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperkuat pengembangan profesionalisme.

Konsil juga harus melakukan evaluasi serta pemantauan secara teratur terhadap praktik keperawatan untuk memastikan bahwa standar profesi telah dipatuhi.

Menguatkan peran konsil keperawatan dalam mendukung pengembangan profesionalisme perawat di Indonesia merupakan langkah penting menuju peningkatan kualitas praktik keperawatan.

Ini akan memungkinkan perawat untuk memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas dengan meningkatkan kesadaran perawat akan pentingnya profesionalisme, menciptakan standar kompetensi yang relevan, memperbaharui kurikulum pendidikan dan menyediakan pelatihan dan pengembangan profesional yang memadai.

Tujuan ini akan dicapai dengan dukungan dari pemerintah dan kerjasama dengan pihak yang terkait.

Oleh : Neni Widyaningsih.***