ARAH NEWS – Direktur eksekutif Survey and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara kembali merilis hasil survei yang dilakukan lembaganya, untuk memotret kembali seperti apa potensi suara di Pilpres 2024 mendatang.
Salah satu indikator yang digunakan di dalam survei tersebut adalah mengukur tingkat elektabilitas dengan konsep perbandingan (head to head) nama-nama Capres potensial.
Tujuannya adalah untuk mengukur seperti apa indikasi perspektif masyarakat terhadap nama calon yang disodorkan.
Prabowo Subianto lawan capres potensial.
Baca Juga:
CSA Index Oktober Tembus 76,09: Pelaku Pasar Optimis Pemerintahan Baru Akan Dorong Pertumbuhan IHSG
Dari perspektif head to head, ditemukan nama Menteri Pertahanan Republik Indonesia itu berada di posisi unggul jika dihadapkan dengan 6 (enam) nama.
Ketujuh nama tersebut antara lain ; Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Erick Thohir, Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar.
Salah satunya adalah ketika dihadapkan dengan Ganjar Pranowo.
Didapati suara publik lebih mendominasi Prabowo Subianto dengan 52,8 persen.
Baca Juga:
Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi
Rencana Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto Ditanggapi Presiden Jokowi
Sedangkan Ganjar hanya memperoleh 38,5 persen dengan undecided voters 8,7 persen.
Lalu ketika Prabowo Subianto dihadapkan dengan Anies Baswedan pun ia tetap unggul.
Dimana Prabowo Subianto mendapat 53,4 persen, sementara Anies hanya mendapat 38,1 persen dengan undecided voters 8,5 persen.
Sementara ketika dihadapkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pun, Prabowo juga malah jauh lebih unggul, yakni mendapatkan 58,9 persen.
Baca Juga:
Sementara AHY hanya mendapatkan 27,7 persen dengan undecided voters 13,4 persen.
Apalagi jika dihadapkan dengan Erick Thohir, Prabowo Subianto jelas sangat jauh lebih unggul, yakni mendapatkan 60,3 persen.
Sedangkan Erick hanya mendapatkan 24,3 persen dengan undecided voters 8,7 persen.
Selanjutnya, Igor mencoba membandingkan dengan dua nama capres potensial lainnya, yakni Airlangga Hartarto maupun Muhaimin Iskandar.
Lawan dua Ketua Umum Partai Politik ini pun, Prabowo masih jauh lebih unggul. Prabowo Airlangga (65 persen vs 20,9 persen, dengan undecided voters 14,1 persen).
Sementara Prabowo Muhaimin (68,2 persen vs 14,7 persen, dengan undecided voters 17,1 persen).
“Semua capres tak dapat memenangkan pertarungan bila berhadapan dengan Prabowo.”
“Berhadapan dengan Ganjar, Anies dan AHY, Prabowo mampu memeroleh tingkat elektabilitas di atas 50 persen,” kata Igor dalam rilis surveinya, Rabu, 13 April 2022.
Sementara ketika dihadapkan dengan Erick hingga Muhaimin, tingkat elektabilitas Prabowo bisa lebih besar lagi, yakni di atas 60 persen.
“Elektabilitasnya terus meningkat bila berhadapan dengan capres lain,” ujarnya.
Lantas bagaimana jika nama Prabowo Subianto dikeluarkan dari pola head to head tersebut, nama seperti Ganjar, Anies maupun AHY langsung merangkak naik.
Namun sayangnya tidak bisa lebih besar ketika Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu dilibatkan.
“Pola umum kedua adalah bila Prabowo dihilangkan dari simulasi ini maka undecided voters meningkat.”
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Ganjar bersaing sengit Anies namun dari semua capres tidak ada yang mampu meraih angka di atas 50 persen,” terangnya.
Survei SPIN dilakukan pada tanggal 28 Maret sampai 7 April 2022 dengan total jumlah responden 1.230, berusia minimal 17 tahun yang tersebar di 34 provinsi, dengan metode multi-stage random, tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error (MoE) sebesar ± 2,8 persen.
Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dengan bantuan kuesioner. Kontrol kualitas 10 persen dari sampel.***