ARAHNEWS.COM – PDI Perjuangan menawarkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk didukung secara bersama-sama oleh PAN untuk diusung menjadi calon presiden 2024.
Hal itu terungkap dalam kunjungan Ketua Umum PAN Zulhas dan sejumlah elite PAN di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Jumat, 2 Juni 2023.
Namun demikian secara internal, PAN masih berdiskusi dan mendengarkan aspirasi para kader dalam menentukan calon presiden yang akan diusung pada Pilpres 2024.
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menyampaikan hal itu dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, 3 Juni 2023.
Baca Juga:
CSA Index Oktober Tembus 76,09: Pelaku Pasar Optimis Pemerintahan Baru Akan Dorong Pertumbuhan IHSG
“Harus diakui, PAN belum memutuskan untuk mendukung salah seorang capres,” kata Saleh Partaonan Daulay.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: PAN Solid Usung Erick Thohir Sebagai Calon Wakil Presiden untuk Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto
“Perlu dirumuskan dan disampaikan ke internal PAN. Pandangan dan masukan semua kader perlu didengar.”
“Tujuannya agar semua mesin politik yang dimiliki PAN bisa berjalan seirama,” imbuh Saleh Partaonan Daulay.
Baca Juga:
Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi
Rencana Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto Ditanggapi Presiden Jokowi
Perihal dukungan bakal capres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024, PAN akan tetap membangun komunikasi lanjutan dengan PDI Perjuangan
“Tentu PAN sangat mengapresiasi dan menghormati tawaran tersebut,” ujar Saleh Partaonan Daulay.
Dirinya mengapresiasi dan mengaku senang atas terlaksananya pertemuan dan silaturahim politik antara PAN dan PDI Perjuangan.
Pertemuan itu makin menguatkan bahwa PDI Perjuangan adalah teman dan sahabat PAN, bahkan lebih tepat disebut “teman tapi mesra”.
Baca Juga:
Sebagai teman dan sahabat, lanjut Saleh, dalam pertemuan itu terdapat banyak kesepakatan yang dirumuskan
Di antaranya kesepakatan untuk menjaga agar Pemilu 2024 terlaksana dengan baik.
“Kesepakatan-kesepakatan seperti ini diharapkan akan menjaga keteduhan dan kedamaian dalam Pemilu 2024.
Tidak ada lagi yang saling menjelekkan dan menjatuhkan, tidak ada lagi ungkapan ‘kampret’ dan ‘cebong’.
“Itu yang berpotensi memecah belah selama ini,” ujar Saleh Partaonan Daulay.***