ARAHNEWS.COM – Pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto merupakan bentuk gagasan untuk menyelesaikan konflik konflik Rusia-Ukraina
Prabowo Subianto dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit merespons konflik di antara kedua negara tersebut.
Prabowo mengingatkan agar pengalaman pahit akan perang dan penjajahan yang pernah terjadi di negara-negara Asia atau Afrika tidak kembali dirasakan oleh negara-negara di Eropa.
Demikian, pernyataan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana di Jakarta, Rabu, 7 Juni 2023.
Baca Juga:
Menlu Retno Marsudi Ungkap Kondisi Terkini WNI di Timur Tengah Pasca Serangan Iran ke Israel
Ambil Tindakan yang Lebih Defensif Terhadap Israel; Militer Republik Islam Iran Nyatakan Tak Ragu
“Kenapa beliau (Prabowo) menyampaikan ini, karena apa? mereka-mereka yang di Eropa mungkin tidak merasakan dahsyatnya perang, penjajahan, sebagaimana negara-negara di Asia atau Afrika,” ungkap Hikmahanto.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Saat Kunjungan Kerja di Malaysia, Prabowo Subianto Sambut Kedatangan Presiden Jokowi
Hikmahanto Juwana menyampaikan hal itu dalam sesi wawancara yang dimuat dalam tayangan YouTube berjudul ‘Ada Pesan Penting Prabowo di Proposal Damai Rusia-Ukraina!”.
“Misalnya beliau menyebut Kamboja, Vietnam, bahkan Indonesia. Kita udah berapa kali dijajah, kita tahu, dan kita ingin bahwa apa yang terjadi pada kita, pengalaman kita, tidak terjadi juga di Eropa,” imbuhnya.
Baca Juga:
Setidaknya 6 Menteri Kabinet Jokowi Bersilaturahmi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
Jawaban Sufmi Dasco Ahmad Saat Ditanya Soal Waktu Silaturahmi antara Prabowo dengan Megawati
Dengan alasan tersebut, menurut Hikmahanto, Prabowo meminta semua pihak yang berkonflik untuk menghentikan peperangan ini demi kemanusiaan dan tidak lagi berbicara mengenai siapa yang benar atau salah.
“Nah, di Eropa kita minta supaya sudahlah dihentikan perang itu demi kemanusiaan, bukan demi siapa yang benar, siapa yang salah. Saya terus terang setuju dalam konteks seperti itu,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Hikmahanto pun menganalisis sejumlah skenario yang mungkin terjadi pada konflik Rusia-Ukraina.
Di mana salah satunya disebutkan bahwa perang akan berakhir jika ada mediator.
Baca Juga:
Jasasiaranpers.com Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin
Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun Menhan Prabowo.
“Nah yang terakhir, ini yang disampaikan oleh Bapak Presiden maupun Pak Prabowo yaitu perang ini bisa berakhir kalau yang namanya ada mediator.”
“Mediator ini yang mengusulkan sesuatu, mengusulkan agar pertama perang harus dihentikan,” pungkasnya.***