ARAH NEWS – Soal pembobolan, pembongkaran dan penguakan data pribadi yang mengemuka adalah kerja Bjorka, dan skala lebih kecil Bambang Tri.
Bjorka menyerang banyak pejabat penting negeri termasuk Presiden Jokowi sedangkan Bambang Tri khusus kepada Jokowi.
Meski Bambang telah dipenjara untuk kasus pengungkapannya, namun saat ini suaranya masih sangat nyaring khususnya tentang
pemalsuan data Jokowi.
Bjorka mengejutkan dan akun instagramnya membuat gemetar pejabat penting Indonesia.
Baca Juga:
John Legend Siap Menghibur Penggemar di Sentul: Harga Tiket dari Rp900 Ribu dan Semua Detail Penting
Mantan Wali Kota Alice Guo Ditangkap di Kawasan Tangerang, Buronan Otoritas Pemerintah Filipina
Data pribadi diretas mulai Puan Maharani, Erick Thohir, Johnny G Plate, Tito Karnavian, Luhut Panjaitan hingga Joko Widodo. Badut Istana Denny Siregar pun ikut dibongkar-bongkar.
Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan kebenaran data yang diretas oleh Bjorka meskipun menurutnya masih yang umum umum.
Kabinet geger dan Jokowi ketar-ketir lalu membentuk tim lintas sektoral emergency response yang terdiri dari Kemenkominfo, BIN, BSSN, dan Polri untuk melawan Bjorka.
Bjorka sendiri mengindikasikan keberadaan dirinya di Polandia karena menurut pengakuannya ia berteman dengan orang Indonesia di Warsawa. Eks pelarian tahun 1965.
Baca Juga:
Sekjen PSI Raja Juli Antoni Beri Penjelasan Soal Kabar Kaesang Pangarep Tak Diketahui Keberadaanya
Termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi, Eksponen Aktivis 98 Sebut Kaesang Pangarep Rugikan 2 Pihak
Meski baru data umum yang dibuka namun bukan mustahil ada data spesifik yang dimiliki dan dapat segera dipublikasikan.
Surat menyurat Presiden dengan BIN yang dikategorikan rahasia saja sudah diketahui.
Bjorka menyatakan bahwa negara ini telah lama dijalankan dengan sewenang-wenang dan tanpa perlawanan.
Ia siap menjadi martir untuk menampar muka pejabat-pejabat itu.
Baca Juga:
Wawancara Presiden Jokowi Dituding Merupakan Gimmick atau Settingan, Pihak Istana Beri Tanggapan
Bambang Tri penulis buku Jokowi Undercover juga tetap keras menyerang Jokowi, Melalui video yang viral ia menegaskan bahwa Jokowi telah menggelapkan asal usul.
Katanya ibu Jokowi adalah Yap Mei Hwa. Bantahan keluarga tidak menyurutkan keyakinan Bambang bahwa ibunda Jokowi bukan Sudjiatmi.
Ayahnya Widjiatno Noto Mihardjo adalah tokoh PKI. Ia menyebut ijazah palsu Jokowi menjadi dasar pendaftaran ke KPU.
Komisioner HAM saat itu Natalius Pigai pernah mengusulkan pembentukan tim independen untuk klarifikasi.
Menghimpun data primer, sekunder, penelitian ilmiah hingga test DNA. Usulan itu jika dipenuhi dan dijalankan tentu dapat menghentikan “polemik” asal usul Presiden Jokowi.
Membungkam Bambang Tri atau membenarkan. Penjara ternyata tidak cukup.
Kembali pada Bjorka yang siap membocorkan data MyPertamina. Menyinggung aksi penolakan kenaikan harga BBM “Untuk mendukung orang-orang berjuang melakukan demonstrasi di Indonesia terkait harga BBM.
Saya akan mempublikasikan data MyPertamina” katanya. Ia mengunggah berita Erick Thohir yang keliling daerah di tengah kenaikan harga BBM.
Demikian juga Puan yang merayakan ultah di DPR saat mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung DPR.
Serangan Bjorka dan Bambang Tri kepada Jokowi dan pemerintahannya menunjukkan bahwa memang kredibilitas Jokowi semakin diragukan. Pemerintahan yang lemah dan rawan.
Apalagi aksi-aksi mahasiswa, buruh, dan umat Islam ternyata kini bukan sekedar mendesak agar BBM dan harga-harga barang saja yang diturunkan, melainkan tuntutan agar Jokowi pun segera turun.
Oleh: M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Arahnews.com, semoga bermanfaat.