Penyayang Kucing Malah Disebut Pembunuh Kucing, Ternyata Brigjen NA Kena Prank

Avatar photo

- Pewarta

Minggu, 21 Agustus 2022 - 17:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gara-gara medsos konten kucing, penyayang kucing malah disebut pembunuh kucing. (Dok. Budi Raharjo)

Gara-gara medsos konten kucing, penyayang kucing malah disebut pembunuh kucing. (Dok. Budi Raharjo)

ARAH NEWS — Sedang viral belakangan ini berita yang menyebutkan ada kucing tertembak mati dan yang menembak Brigjen NA.

Kabar tersebut ternyata prank. Kenapa?,Awalnya lewat Instagram. Kemudian, si pembuat video youtube sengaja memviralkan kucing terbunuh untuk mencari perhatian.

Tujuannya untuk menaikkan clickbait akun youtubenya. Tapi imbasnya nama baik Brigjen NA jadi dirugikan. k dikenal warga di sekitarnya sebagai perwira tinggi penyayang binatang, khususnya kucing.

Dirumahnya ia memelihara kucing juga, yang dirawat sebagaimana lazimnya penyayang binatang.

Jenderal NA kena Prank. Ia menjadi korban agenda setting clikbait. Bahkan jatidirinya di Wikipedia juga ikut diacak-acak.

Pria kelahiran 12 Mei 1966 ini merasakan efek dari tangan jahil seorang oknum pengais konten, youtuber.

Sang pembuat konten, hanya punya strategi merebut viewers. Dimana seorang youtuber, mengkonsep tampilan agar diklik banyak orang, kemudian dapat fulus.

Maka, dibuatlah judul agar banyak orang mem-viralkan video kontroversial, ujungnya agar ditonton orang.

“Bapak NA, yang saya kenal justru seorang penyayang binatang, khususnya kucing,” ujar tetangga, yang merupakan lulusan AKMIL 1989.

Pada tanggal 16 Agustus 2022, video pembunuhan kucing di sekitar Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) beredar di sosial media.

Sekolah yang mencetak calon perwira TNI ini giliran jadi sasaran tembak. Padahal tadinya adem ayem.

Hingga kemudian, kasus kecil ini berakibat penyayang binatang malah diversikan secara negatif. Dan Brigadir Jenderal NA, 56 tahun, menjadi tertuduh.

Gara-gara ada kucing liar, mengotori mess siswa, dapur dan lain-lain. Padahal upaya bagaimana kucing liar, yang berak dan muntah dimana-mana bisa dikendalikan.

Ada penyayang kucing tapi tak bertanggung jawab, sekadar kasih makan di luar tapi tidak peduli beranak dimana, tidur dimana, kotoran dimana-mana.

Anehnya anggota DPR, wakil rakyat ikut-ikutan berkomentar padahal ia tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya.

Pertanyaannya kenapa dalam kasus Ferdy Sambo, para anggota DPR, wakil rakyat itu kok justru diam tak berani membuat pernyataan.

Menanggapi hal ini, Puspen TNI hanya memberi penjelasan, yaitu menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal dan tempat makan perwira Sesko TNI.

“Bukan karena kebencian terhadap kucing,” bunyi keterangan pers Puspen yang dikutip media massa.****

Berita Terkait

Terkait Dugaan Korupsi Penerbitan Sertifikat Lahan di Laut, Nusron Wahid Tanggapi Laporan MAKI ke KPK
Momen Penuh Hormat Presiden Prabowo Subianto ke Emil Salim: Minta Maaf Saya Baru Datang Sekarang
Komisi Yudisial Tanggapi Vonis Bebas WNA Tiongkok dalam Kasus Dugaan Penambangan Emas Tanpa Izin
Tertarik Dukung Program Prabowo Subianto, Jepang Sudah Pengalaman 80 Tahun Jalani Makan Bergizi Gratis
Presiden Prabowo Subianto Sebut Melukai Rasa Keadilan! Soal Vonis Rendah Koruptor Ratusan Triliun
Gemuruh Puluhan Ribu Jemaat Sambut Ketibaan Prabowo Subianto di Perayaan Natal Nasional 2024
Januari 2025, Jadwal Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim
Soal Tudingan Temuan Maladministrasi dalam RKAB, Kementerian ESDM Tanggapi Laporan Ombudsman RI
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 24 Januari 2025 - 15:53 WIB

Terkait Dugaan Korupsi Penerbitan Sertifikat Lahan di Laut, Nusron Wahid Tanggapi Laporan MAKI ke KPK

Kamis, 23 Januari 2025 - 08:37 WIB

Momen Penuh Hormat Presiden Prabowo Subianto ke Emil Salim: Minta Maaf Saya Baru Datang Sekarang

Sabtu, 18 Januari 2025 - 10:08 WIB

Komisi Yudisial Tanggapi Vonis Bebas WNA Tiongkok dalam Kasus Dugaan Penambangan Emas Tanpa Izin

Senin, 13 Januari 2025 - 08:51 WIB

Tertarik Dukung Program Prabowo Subianto, Jepang Sudah Pengalaman 80 Tahun Jalani Makan Bergizi Gratis

Selasa, 31 Desember 2024 - 10:26 WIB

Presiden Prabowo Subianto Sebut Melukai Rasa Keadilan! Soal Vonis Rendah Koruptor Ratusan Triliun

Senin, 30 Desember 2024 - 10:26 WIB

Gemuruh Puluhan Ribu Jemaat Sambut Ketibaan Prabowo Subianto di Perayaan Natal Nasional 2024

Senin, 30 Desember 2024 - 09:23 WIB

Januari 2025, Jadwal Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim

Senin, 30 Desember 2024 - 08:33 WIB

Soal Tudingan Temuan Maladministrasi dalam RKAB, Kementerian ESDM Tanggapi Laporan Ombudsman RI

Berita Terbaru