ARAHNEWS.COM – Konsultan nutrisi dan penyakit metabolik anak dr. Titis Prawitasari Sp.A(K) mengatakan penggunaan nitrogen cair yang tidak higienis dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran kuman dalam bekuan.
“Nitrogen cair dapat menjadi media yang baik bagi kuman. Berbagai kuman yang mungkin dapat tetap hidup dalam bekuan akibat nitrogen cair adalah bakteri, jamur, dan virus,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis 12 Januari 2023.
Selain itu, kata Titis, inhalasi atau hirupan nitrogen cair yang sudah terevaporasi berubah menjadi gas dalam udara ruang yang tertutup dapat mengakibatkan sesak napas, terlebih jika dalam ruangan sempit dan tertutup.
Hal itu bisa menyebabkan kematian terutama apabila kandungan oksigen dalam udara ruang kurang dari 18 persen.
Baca Juga:
Momen Penuh Hormat Presiden Prabowo Subianto ke Emil Salim: Minta Maaf Saya Baru Datang Sekarang
Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi, Presiden Prabowo Subianto: Kita Menuju Swasembada Energi
Swasta Lebih Efisien, Lebih Pengalaman, Prabowo: Infrastuktur Sebagian Besar Saya Berikan ke Swasta.
Penggunaan nitrogen cair dalam industri makanan sudah banyak digunakan untuk proses pendinginan dan pembekuan secara cepat dan juga berguna untuk mempertahankan makanan agar tetap segar sesuai aslinya.
Namun, saat ini beredar penggunaan nitrogen cair menjadi tren untuk digunakan sebelum makanan tersebut dikonsumsi, umumnya untuk memberikan sensasi berasap (smoke-like effects) dan culinary art yang dikhawatirkan tertelan dan dapat menyebabkan luka pada saluran cerna.
“Apabila nitrogen cair ditambahkan dalam minuman atau dessert dapat menyebabkan rasa begah dan sakit hingga perlukaan pada saluran cerna, bahkan terjadi robekan dan kerusakan jaringan saluran cerna yang dilewatinya,” kata dia.
Selain itu, nitrogen cair yang terkena kulit langsung dapat merusak mukosa jaringan bahkan dalam waktu beberapa detik, sehingga perlu penggunaan pelindung seperti sarung tangan bagi yang menggunakan nitrogen cair.
Baca Juga:
Komisi Yudisial Tanggapi Vonis Bebas WNA Tiongkok dalam Kasus Dugaan Penambangan Emas Tanpa Izin
“Hal ini sangat membantu menghindari terjadinya kerusakan muka dan jaringan akibat bersentuhan langsung dengan nitrogen cair,” kata Titis.
Untuk menjamin keselamatan publik dan keamanan pangan bagi masyarakat, Titis mengatakan perlu perhatian lebih sebagai upaya mitigasi agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan.
“Oleh karena itu, perlu pengetahuan tentang nitrogen cair dan peruntukannya serta kondisi apa saja yang dapat terjadi jika terjadi kontak langsung, tertelan atau terhirup, terutama dalam jumlah berlebihan,” ucapnya.
Baca juga: Kemenkes imbau dinkes segera laporkan kasus keracunan Chiki nitrogen
Baca Juga:
Ketua KPK Tanggapi Soal Kabar Belum Ditahannya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Karena Alasan Politik
Dorong Ekonomi Kerakyatan yang Inklusif, Inilah 10 Bukti Nyata Tentang Kontribusi BRI untuk Negeri
Ia berharap ada kebijakan terkait penggunaan nitrogen cair yang tepat serta edukasi kepada masyarakat awam terkait penggunaan nitrogen cair.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Arahnews.com, semoga bermanfaat.