ARAH NEWS – Deklarasi Nasdem untuk Anies Baswedan Capres demikian mengejutkan.
Nasdemlah salah satu pemegang saham utama rezim Jokowi, saat 2014 Nasdemlah yang turut pengaruhi Mega dan PDIP untuk capreskan Jokowi.
Padahal saat itu hasrat Mega masih besar, maka dalam perolehan Kabinet Nasdem dapat proporsi kursi yang cuman kalah kuantitas dari PDIP.
Tapi menang kualitas, Nasdem kuasai Kemenhut, Menkoinfo dan Kementan ketimbang PDIP kuasai Menhukham, Menpan RB, Menper Wanita, Seskab.
Baca Juga:
Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp482 Miliar; Koperasi Unit Desa Delima Sakti Gugat Balik LSM AJPLH
Menko Airlangga Hartartato Beberkan Sejumlah Langkah untuk Tarik Investor Global Masuk Indonesia
Publikpun menangkap hubungan yang spesial antara Surya Paloh sang Ketum dengan Jokowi.
Dengan di luar kabinet Surya Paloh justru lebih lentur dan fleksibel, tadinya publik merasa skenario lama terulang ketika Nasdem nominasikan Ganjar Pranowo.
Namun seperti kata Voltaire, sejarah sulit terulang pada momen yang sama.
Disaat ada dugaan Jokowi ingin kriminalisasikan Anies melalui KPK, ternyata Nasdem bergerak cepat.
Baca Juga:
KPK Selidiki Kasus di Kementan Soal Korupsi Penggelembungan Harga Asam untuk Kentalkan Karet
Tak menunggu rencana bersama Demokrat dan PKS deklarasikan 10 November 2022 tepat sehari ultah Nasdem…
Ada 2 thesis dari pencapresan Anies Baswedan ini:
1. Surya Paloh dan Nasdem sudah ambil putusan strategis dengan Pencapresan Anies, paling tidak sudah keluar dari kemauan/Setting Jokowi.
2. Surya Paloh sudah tahu beban rezim gagal Jokowi ini terlalu berat dipikul Nasdem.
Baca Juga:
Usai Diputuskan Hubungan Asmaranya oleh Sang Pacar, Seorang Pria Berikan Reaksi yang Mengejutkan
Prabowo Subianto dan MBZ Saksikan Pertukaran MoU RI UEA di Bidang Industri hingga Kesehatan
Dngan usung Anies yang selama ini di luar orbit kekuasaan, setidaknya Nasdem tetap eksis sebagai parpol demi menjaga elektoral kursi di Parlemen.
Toh Anies lebih berbau Nasdem ketimbang yang lain. Deklarasi Nasdem sudah tepat biar publik tahu jauh hari sang capres.
Saya menduga PDIP akan makin kuat hasrat untuk dukung kader utamanya Puan Maharani sebagai Capres.
Deklarasi Capres PDIP sepertinya akan tidak lama lagi, sehingga akan tercipta 3 poros Pilpres yakni Prabowo, Anis dan Puan.
Untuk pembelajaran etika moral hazard sebaiknya Parpol yang sudah resmi punya Capres segera mundur dari kabinet yang artinya berlaku kepada Nasdem, Gerindra dan PDIP.
Parpol yang cuman pendukung tidak perlu cabut meski akan lebih baik juga keluar dari kabinet.
Opini: Andrianto, Aktivis Pergerakan 98, dan Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia (PMKI).***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Arahnews.com, semoga bermanfaat.