ARAH NEWS – Netflix menghadapi gugatan dari para pemegang sahamnya di Pengadilan Amerika Serikat.
Karena dinilai menyesatkan telah menjanjikan pertumbuhan pelanggan namun yang terjadi justru terjadi penurunan pelanggan.
Gugatan yang diajukan di pengadilan federal San Francisco pada Selasa, 3 Mei 2022.
Para pemegang saham Netflix itu meminta ganti rugi atas penurunan harga sahamnya tahun ini setelah perusahaan melewatkan perkiraan pertumbuhan pelanggannya.
Baca Juga:
CSA Index Oktober Tembus 76,09: Pelaku Pasar Optimis Pemerintahan Baru Akan Dorong Pertumbuhan IHSG
Melansir Reuters, Jumat, gugatan diajukan oleh perwalian investasi yang berbasis di Texas dengan menggugat Netflix.
Beserta para eksekutifnya telah gagal menepati pertumbuhan pelanggan dan malah berkinerja melambat di tengah meningkatnya persaingan industri streaming.
Ada pun pihak yang digugat antara lain Co-Chief Executives Netflix Reed Hastings dan Ted Sarandos serta Chief Financial Officer Spencer Neumann.
Para penggugat mencari ganti rugi bagi investor yang memperdagangkan saham Netflix antara 19 Oktober 2021 dan 19 April 2022.
Baca Juga:
Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi
Rencana Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto Ditanggapi Presiden Jokowi
Saham Netflix terpantau turun hingga 20% pada Januari menyusul data pertumbuhan pelanggan melemah.
Kondisi itu semakin parah, terlihat dari saham Netflix yang jatuh lebih dari 35% pada April 2022.
Hal itu terjadi karena Netflix kehilangan 200 ribu pelanggannya di kuartal pertama berbeda dari target yang dijanjikan yaitu pertumbuhan 2,5 juta pelanggan.
Perusahaan mengaitkan penurunan triwulanan itu dengan inflasi, persaingan dari layanan streaming lainnya, dan penangguhan layanannya di Rusia setelah invasi Rusia ke Ukraina, yang harus melepas sebanyak 700.000 pelanggan Netflix.
Baca Juga:
Juru bicara Netflix pun memilih untuk tidak menanggapi gugatan yang diajukan.