Mungkin, dengan Cara Begini Bisa Jadi Cara Selamat dari Government Shutdown

Avatar photo

- Pewarta

Minggu, 17 Juli 2022 - 14:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. (Instagram.com/@srii_mulyani.official)

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. (Instagram.com/@srii_mulyani.official)

ARAH NEWS – Kalau setiap hari presiden dan menteri keuangan serta menteri bidang ekonomi lainnya banyak banyak senyum dan ngebodor maka investor bisa lega.

Dan percaya bahwa keuangan negara Indonesia masih sehat tidak jebol oleh karena di “dol” oleh subsidi. Asal ngebodor nya jangan menghina orang lain. Aman.

Apalagi selaku presidensi G20, Indonesia harus benar benar tampak perkasa di hadapan investor global.

Investor harus yakin bahwa Indonesia keren yakni bisa membayar utang dan siap menambah utang lagi dalam jumlah yang banyak.

Dengan uang yang banyak pemberian investor ini pemerintah masih tetap bisa melakukan subsidi dalam jumlah besar.

Mengingat sekarang sudah lebih besar pasak daripada tiang. Jumlah uang keluar jauh lebih banyak dari uang masuk.

Dengan cara banyak banyak ngebodor atau ngebanyol maka bisa tertawa yang banyak.

Dengan demikian defisit yang dirancang 4,2 % bisa terealisasi, uang masuk sesuai target defisit.

Pemerintah bisa dapat utangan lagi Rp. 900 sampai dengan Rp. 1000 triliun tahun 2022 ini.

Syukur syukur kalau BI masih bisa membeli surat utang pemerintah (tahun ini batas terakhir BI boleh membeli obligasi pemerintah) separuh saja.

Maka ada sisa separuh lagi dari defisit yang membutuhkan uluran tangan investor swasta.

Maka untuk itu pemerintah harus tetap sombong, seperti ideom biar miskin asal sombong, biar kere asal gaya.

Sebab kalau pemerintah mengeluh ini bisa gawat. Mengeluh bisa membuat pemerintah ditinggal pergi oleh investor.

Maka dengan demikian pemerintah harus menunjukkan dirinya paling gagah di hadapan negara negara G20.

Dengan begitu maka pemerintah bisa tetap melancarkan subsidi untuk solar bagi armada angkutan sawit dan angkutan batubara dan subsidi pertalite bagi 15 juta mobil di Indonesia.

Subsidi energi fosil besar besaran, selain di sebelah sana juga ada PMN dan penjaminan pemerintah dari APBN untuk tetap menggenjot pembangunan pembangkit fosil batubara.

Pasang muke badak aja sama anggota G20 yang anti terhadap energi fosil dan melalui G20 telah mengagendakan transisi energi melalui isue climate change atau perubahan iklim.

Bilang aja Indonesia memang sudah berjanji menurunkan emisi dan transisi energi, tapi nanti kita laksanakan, bukan sekarang.

Sekarang fokus habiskan minyak dan batubara yang ada dulu. Kruk kruk sedot sampai habis. Kalau sudah habis baru transisi energi.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Dengan demikian negara negara G20 mungkin bisa mengerti dan bahkan bisa mengarahkan modal di negara mereka untuk investasi di Indonesia dalam rangka menyedot minyak dan mengeruk batubara.

Agar perintah bisa banyak uang sehingga harga BBM di Indonesia tetap bisa disubsidi Rp. 400-500 triliun setahun.

Namun semua itu hanya bisa dilakukan dengan banyak banyak nge-vlog, ngebodor dan ketawa ketiwi.

Jangan pasang muka sedih dan bermuram durja dan jangan berkeluh kesah.

Oleh: Salamuddin Daeng, Peneliti pada Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI).***

Berita Terkait

Sektor Keuangan dan Energi Tetap Diminati, Investor Masih Waspada di Tengah Ketidakpastian Pasar
Wamentan Sudaryono Pastikan Daging Sapi dan Kerbau Aman dan Terkendali, Jelang Bulan Suci Ramadhan
Wamentan Sudaryono Sebut Riau Bakal Jadi Percontohan Terbaik Tumpang Sari Jagung dan Cabai di Kebun Sawit
Soal Sertifikat HGB dan HM di Kawasan Pagar Laut, DPR Tegaskan Nusron Wahid agar Batalkan Sertifikat
Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi, Presiden Prabowo Subianto: Kita Menuju Swasembada Energi
Swasta Lebih Efisien, Lebih Pengalaman, Prabowo: Infrastuktur Sebagian Besar Saya Berikan ke Swasta.
Rapat Perdana Satgas Percepatan Hilirisasi Hampir 2 Jam, Program Hilirisasi Harus Picu Pertumbuhan Ekonomi
Dukung Program Pemerintah 3 Juta Rumah, BNI Targetkan KPR Bersubsidi Naik Jadi Rp1,8 Tiliun pada 2025
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 10:55 WIB

Sektor Keuangan dan Energi Tetap Diminati, Investor Masih Waspada di Tengah Ketidakpastian Pasar

Kamis, 6 Februari 2025 - 11:53 WIB

Wamentan Sudaryono Pastikan Daging Sapi dan Kerbau Aman dan Terkendali, Jelang Bulan Suci Ramadhan

Sabtu, 25 Januari 2025 - 09:13 WIB

Soal Sertifikat HGB dan HM di Kawasan Pagar Laut, DPR Tegaskan Nusron Wahid agar Batalkan Sertifikat

Selasa, 21 Januari 2025 - 07:37 WIB

Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi, Presiden Prabowo Subianto: Kita Menuju Swasembada Energi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:27 WIB

Swasta Lebih Efisien, Lebih Pengalaman, Prabowo: Infrastuktur Sebagian Besar Saya Berikan ke Swasta.

Sabtu, 18 Januari 2025 - 12:02 WIB

Rapat Perdana Satgas Percepatan Hilirisasi Hampir 2 Jam, Program Hilirisasi Harus Picu Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 15 Januari 2025 - 16:46 WIB

Dukung Program Pemerintah 3 Juta Rumah, BNI Targetkan KPR Bersubsidi Naik Jadi Rp1,8 Tiliun pada 2025

Rabu, 15 Januari 2025 - 16:02 WIB

BTN Tegaskan Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah di Rapat Terbatas Bersama Presiden Prabowo Subianto

Berita Terbaru