Komnas HAM Lebih Baik Memeriksa Ferdi Sambo dan Istrinya Lebih Dahulu

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 28 Juli 2022 - 13:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ferdy Sambo dan Istrinya. (Instagram.com/@divpropampolri)

Ferdy Sambo dan Istrinya. (Instagram.com/@divpropampolri)

ARAH NEWS – Penanganan kasus baku tembak anggota polisi yang menewaskan Brigadir J hingga saat ini masih misterius.

Banyak informasi yang simpang siur dan kecurigaan kepada oknum institusi Polri pun makin menjadi.

Hal ini tentu tidak akan berakhir sampai penyidik menyampaikan hasil penyelidikan.

Dalam hal ini peranan Komnasham sebagai institusi penegakkan Hak Asasi Manusia tentunya ditunggu kiprahnya oleh publik, karena institusi ini menjadi garda terdepan dalam penegakkan HAM di Indonesia.

Independensinya harus benar-benar terjaga tanpa ada keberpihakkan kepada siapapun selain kepada kebenaran berdasarkan bukti-bukti hasil penyelidikan.

Komnasham dilibatkan dalam penanganan kasus penembankan Brigadir J ini karena diduga dalam kasus ini ada pelanggaran HAM.

Tanggal 26 Juli 2022 Komnasham memeriksa 7 ajudan yang melekat dengan Kadiv Program non aktif Ferdy Sambo.

Dalam penanganan kasus ini Komnasham terkesan bekerja lambat, contohnya hingga tanggal 26 Juli 2022 Komnas HAM belum juga memeriksa TKP yaitu rumah dinas Ferdy Sambo.

Dan Komnas HAM lebih dulu memeriksa para ajudan daripada pemilik rumah. Kelambatan gerakan Komnas HAM ini terkesan seperti disengaja.

Jadi Komnasham lebih baik memerika Ferdi Sambo dan istrinya lebih dahulu dan datang ke TKP sebelum memeriksa ajudan-ajudannya.

Komnasham menyampaikan bahwa mereka fokus kepada luka yang diderita Brigadir J, tapi harusnya tidak hanya lukanya saja

Karena itu pasti harus menunggu hasil autopsi diterbitkan dan tentunya akan membutuhkan waktu yang lama dan TKP semakin terkontaminasi.

Ada kesan Komnasham ini melihat animo publik dulu baru bekerja.

Sementara Komnasham ini adalah lembaga independent yang seharusnya tidak tergantung kepada pemerintah ataupun tergantung kepada aparat keamanan.

Apalagi yang menjadi objek penyelidikan adalah aparat keamanan.

Yang sulit dimengerti bahwa di era-era saat ini Komnasham sepertinya mempunyai narasi yang sama dengan pihak yang cenderung mempunyai potensi untuk melakukan pelanggaran.

Komnasham sudah mendapatkan foto-foto dari pihak keluarga, artinya ada bukti-bukti yang sudah dipegang.

Dan yang menarik adalah Komnasham hanya menunggu hasil dari autopsi ulang, dan ini mengesankan bahwa Komnasham tidak dalam posisi siap mengambil laporan dari masyarakat.

Dan melakukan investigasi kepada oknum aparat keamanan yang dituduh melakukan pelanggaran HAM.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Jadi kenapa harus menunggu otopsi ulang padahal sudah mendapatkan data yang katanya lebih luas dari yang disampaikan oleh polisi tapi tidak ditindaklanjuti.

Bidang penyelidikan Komnasham ini bukan bidang penyelidikan seperti TGPF melainkan lebih untuk memastikan unsur pelanggaran HAM dalam kasus ini.

Jadi Komnasham saat ini terkesan tidak mempunyai taring dalam mengungkap pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia.

Ini terbukti dari Country Report mengenai HAM yang diterbitkan oleh Kedutaan Amerika Serikat yang menyebutkan beberapa pelanggaran yang telah dilakukan di Indonesia.

Seperti pada kasus kematian petugas-petugas KPPS dan pembunuhan terhadap 6 laskar FPI di KM50. Ini adalah sebuah kemunduran.

Oleh: Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute.***

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Berita Terkait

Kunjungi Presiden Prabowo Subianto ke Kediaman Kertanegara, Jokowi Sebut Kunjungan Balasan dan Kangen
Pilkada Jatim 2024, Pasangan Khofifah – Emil Sementara Unggul dalam Hitung Cepat Versi Litbang Kompas
Sempat Berbeda Pilihan Tapi Tetap Bersahabat, Presiden Terpilih Prabowo Subianto Sambut Baik Elit PKS
Roy Suryo Soroti Gibran Rakabuming Raka di Perayaan HUT ke-79 TNI, Tak Hadir di Pelantikan Anggota DPR-RI
Rencana Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto Ditanggapi Presiden Jokowi
Soal Pembentukan Kementerian Penerimaan Negara di Kabinet Prabowo Subianto, Begini Tanggapan Gerindra
KPK Geledah Rumah Dinas Kakak dari Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, PKB Beri Tanggapan
Menseskab Pramono Anung Tanggapi Pernyataan Presiden Jokowi Usai Disebut Belum Sampaikan Ingin Mundur
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 16:41 WIB

Kunjungi Presiden Prabowo Subianto ke Kediaman Kertanegara, Jokowi Sebut Kunjungan Balasan dan Kangen

Kamis, 28 November 2024 - 10:55 WIB

Pilkada Jatim 2024, Pasangan Khofifah – Emil Sementara Unggul dalam Hitung Cepat Versi Litbang Kompas

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 15:05 WIB

Sempat Berbeda Pilihan Tapi Tetap Bersahabat, Presiden Terpilih Prabowo Subianto Sambut Baik Elit PKS

Senin, 7 Oktober 2024 - 08:23 WIB

Roy Suryo Soroti Gibran Rakabuming Raka di Perayaan HUT ke-79 TNI, Tak Hadir di Pelantikan Anggota DPR-RI

Rabu, 2 Oktober 2024 - 13:55 WIB

Rencana Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto Ditanggapi Presiden Jokowi

Sabtu, 28 September 2024 - 09:27 WIB

Soal Pembentukan Kementerian Penerimaan Negara di Kabinet Prabowo Subianto, Begini Tanggapan Gerindra

Sabtu, 14 September 2024 - 10:41 WIB

KPK Geledah Rumah Dinas Kakak dari Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, PKB Beri Tanggapan

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 10:03 WIB

Menseskab Pramono Anung Tanggapi Pernyataan Presiden Jokowi Usai Disebut Belum Sampaikan Ingin Mundur

Berita Terbaru