ARAH NEWS – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa susulan yang terjadi di wilayah Jawa Timur hingga Minggu 10 Juli 2022 sebanyak 132 kali.
“Rekap kami hingga sore ini tercatat sebanyak 132 kali gempa susulan, Ini merupakan karakteristik gempa yang cukup menarik karena memiliki produktivitas gempa susulan yang cukup banyak,” kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam perbincangan, Minggu 10 Juli 2022.
Menurut dia, gempa selatan Jawa Timur ini memiliki karakter produktivitas gempa susulan (aftershocks) yang tinggi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tampak gempa Jatim ini tipikal gempa plate boundary (interplate) dan bukan gempa dalam lempeng (intraplate earthquake).
“Ini mengindikasikan bahwa gempa tersebut terjadi di bidang kontak antar-lempeng ya, kontak antara lempeng Australia dan lempeng Eurasia di laut Selatan Jawa Timur.”
“Dan ini menjadi menarik karena bagian di situ cukup rapuh sehingga gempa yang terjadi berkekuatan 5.2 kemarin pagi itu bisa memicu susulan yang sangat banyak,” terangnya.
Menurutnya, skala gempa yang paling tinggi magnitudo 5.0 dan yang paling kecil 2.0 di daerah itu.
Baca Juga:
Mentan RI Amran Sulaiman Antar Mentan Palestina Usai Bahas Pangan dan Gaza
KPK Gerebek Proyek EDC BRI, Rp28 Miliar Disembunyi di Bilyet!
Hubungan Ekonomi RI‑Saudi Menguat via Lawatan Prabowo Fokus Energi dan Infrastruktur
“Jadi memang ini menarik sekali karena produknya banyak dan mengamati trennya fluktuatif tetapi menurun.
Harapan kita beberapa hari ke depan bisa habis.
Atas kejadian itu, lanjut Daryono, pihaknya terus memonitornya dan mengantisipasnya. Namun demikian, gempa ini belum bisa diprediksi.
“Apakah ini berakhir atau ada sesuatu kemungkinan yang terjadi.”
Baca Juga:
Iran Tak Aman, Pemerintah Evakuasi WNI: “Kami Bergerak Lewat Jalur Darat”
Satu Suara untuk Sudaryono: Dualisme HKTI Resmi Berakhir
‘Gue Bunuh Adek Lo!’: Anak Ancam Ibu Pakai Pisau Usai Tolak Motor
“Tetapi yang pasti dalam kasus-kasus gempa, rentetan gempa yang banyak ini belum tentu akan terjadi gempa yang lebih besar,” jelasnya.***