ARAHNEWS.COM – PDI Perjuangan (PDIP) bidang kehormatan partai segera memanggil kader PDIP Effendi Simbolon.
Effendi Simbolon akan diminta menjelaskan pernyataan pribadinya yang memberi sinyal mendukung Prabowo Subianto.
Demikian, hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.
Sebelumnya, Effendi Simbolon menilai Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merupakan sosok yang pantas memimpin Indonesia ke depan menggantikan Presiden RI Joko Widodo.
Baca Juga:
Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp482 Miliar; Koperasi Unit Desa Delima Sakti Gugat Balik LSM AJPLH
Menko Airlangga Hartartato Beberkan Sejumlah Langkah untuk Tarik Investor Global Masuk Indonesia
“Saya pernah menyampaikan saya melihat seyogianya yang bertarung sekarang itu ada Prabowo-Prabowo yang setara. Jadi, kelasnya itu sama.”
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Effendi Simbolon Puji Prabowo Meski Tak Ingin Bandingkan dengan Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo
“Kalau ada 3, ada 4 ya sekelas Prabowo sehingga kita memang mampu berkompetisi di dunia internasional,”
“Yang mampu merajut keharmonian dari Aceh hingga Papua,” kata Effendi Simbolon pada sela-sela acara Rakernas PSBI di Jakarta, Jumat (7/7/2023).
Baca Juga:
KPK Selidiki Kasus di Kementan Soal Korupsi Penggelembungan Harga Asam untuk Kentalkan Karet
PBSI adalah perkumpulan orang-orang Batak bermarga Simbolon (PSBI), sejak 2007 Effendy Sinbolon menjadi Ketua Umum di organisasi tersebut.
Effendi Simbolon melanjutkan penilaian pribadinya terhadap Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerinda.
Effendi Simbolon menyebut Prabowo Subianto punya karakter dan kemampuan yang dapat memimpin Indonesia ke depan.
“Saya secara jujur berharap Indonesia dinahkodai oleh pemimpin yang punya kehandalan, otherwise kita menjadi porak-poranda.”
Baca Juga:
Usai Diputuskan Hubungan Asmaranya oleh Sang Pacar, Seorang Pria Berikan Reaksi yang Mengejutkan
Prabowo Subianto dan MBZ Saksikan Pertukaran MoU RI UEA di Bidang Industri hingga Kesehatan
‘Negara, yang tadi disampaikan Pak Prabowo, begitu besarnya aset bangsa, aset negara, aktiva negara.”
“Tetapi kita kemudian tidak mampu mengoptimalkan itu menjadi sesuatu yang bermanfaat.”
“Tadi saya kira kita bisa membacalah, secara jujur, secara objektif, saya melihat itu ada di Pak Prabowo,” kata Effendi Simbolon.
Walaupun demikian, Effendi Simbolon menegaskan posisinya sebagai kader PDI Perjuangan tetap mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden yang diusung oleh PDIP.
“Ya saya kader partai, tetapi sekaligus saya punya tanggung jawab moral, punya tanggung jawab politik,” kata Effendi Simbolon
Respons PDI Perjuangan
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan bidang kehormatan partai segera memanggil Effendi Simbolon.
Effendi Simbolon harus menjelaskan pernyataan pribadinya yang memberi sinyal mendukung Prabowo Subianto dalam acara Rakernas Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) 2023.
Hasto Kristiyanto menegaskan semua kader PDI Perjuangan harus satu arah mendukung calon presiden (capres) dari PDIP yaitu Ganjar Pranowo.
“Seluruh kader PDI Perjuangan, setelah 21 April ketika keputusan sudah diambil oleh Ketua Umum Partai Ibu Megawati Soekarnoputri.”
“Semua harus satu arah, mendukung Pak Ganjar Pranowo,” kata Hasto Kristiyanto saat jumpa pers di Rumah Aspirasi Relawan, Jakarta, Sabtu, 8 Juli 2023.
Menurut Hasto Kristiyanto, kedisiplinan kader partai merupakan sikap yang mutlak.
Sehingga jika ada kader yang sikapnya tidak sesuai dengan arah partai, maka akan berhadapan dengan bidang kehormatan DPP PDI Perjuangan.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Hasto Kristiyanto mengatakan Dewan Kehormatan PDI Perjuangan secara otomatis dan sistemik menjalankan tugasnya memanggil dan memeriksa kader-kader partai yang tidak disiplin dalam bersikap.
“Karena PDI Perjuangan adalah partai ideologi berdasarkan Pancasila dan keputusan sudah diambil sehingga seluruhnya wajib,” ujar Hasto Kristiyanto.***